Mohon tunggu...
El Sabath
El Sabath Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

"Akar sosial adalah masyarakat dan kajemukan, dan "Fenomena Sosial Di dasarkan pada gambaran nilai normatif Individu, terhadap ruang interaktif relasi sosial, hal yang mendasar adalah sosial sebagai fenomena individu yang tidak terlepas dari sumberdaya, yang relatif dan filosofis, dan apakah ranah sosial adalah sesuatu yang sesuai makna filosofis, atau justru gambaran dari kehampaan semata, yang tidak dapat di ukur sikap atau ruang lingkup sosialkah, yang berarti suatu ilutrasi pamplet kekacauan revolusi massa, atau komunisme historis dalam sejarah pergerakan politik?"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Reformasi dan Kebaharuan

21 Oktober 2024   05:13 Diperbarui: 21 Oktober 2024   07:01 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reformasi birokrasi di era digital memerlukan pendekatan yang holistik, melibatkan konstruksi pemikiran yang kuat, ide-ide inovatif, dan implementasi yang metodologis. Sintesis berbagai paradigma administrasi publik, pemanfaatan teknologi digital, dan adopsi praktik manajemen modern menjadi kunci dalam menciptakan birokrasi yang adaptif dan responsif. Bahwa, ke depan terletak pada kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai pendekatan ini secara koheren, sambil tetap memperhatikan konteks lokal dan nilai-nilai publik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi efektivitas berbagai model reformasi dalam konteks yang berbeda-beda, serta untuk mengembangkan kerangka evaluasi yang komprehensif bagi inisiatif reformasi birokrasi.

Referensi:


1. Antony, J., Rodgers, B., & Gijo, E. V. (2017). Can Lean Six Sigma make UK public sector organisations more efficient and effective?. International Journal of Productivity and Performance Management, 66(2), 231-267.
2. Cairney, P. (2012). Complexity theory in political science and public policy. Political Studies Review, 10(3), 346-358.
3. Denhardt, R. B., & Denhardt, J. V. (2000). The new public service: Serving rather than steering. Public Administration Review, 60(6), 549-559.
4. Farazmand, A. (2004). Innovation in strategic human resource management: Building capacity in the age of globalization. Public Organization Review, 4(1), 3-24.
5. Freeman, R. E. (1984). Strategic management: A stakeholder approach. Boston: Pitman.
6. Gil-Garcia, J. R., Zhang, J., & Puron-Cid, G. (2016). Conceptualizing smartness in government: An integrative and multi-dimensional view. Government Information Quarterly, 33(3), 524-534.
7. Hood, C. (1991). A public management for all seasons?. Public Administration, 69(1), 3-19.
8. Janssen, M., & van der Voort, H. (2016). Adaptive governance: Towards a stable, accountable and responsive government. Government Information Quarterly, 33(1), 1-5.
9. Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (1992). The balanced scorecard: Measures that drive performance. Harvard Business Review, 70(1), 71-79.
10. Kotter, J. P. (1995). Leading change: Why transformation efforts fail. Harvard Business Review, 73(2), 59-67.
11. Lathrop, D., & Ruma, L. (2010). Open government: Collaboration, transparency, and participation in practice. O'Reilly Media, Inc.
12. OECD (2017). Government at a Glance 2017. OECD Publishing, Paris.
13. Osborne, S. P. (2006). The New Public Governance?. Public Management Review, 8(3), 377-387.
14. Pollitt, C., & Bouckaert, G. (2017). Public Management Reform: A Comparative Analysis-Into the Age of Austerity. Oxford University Press.
15. Schein, E. H. (2010). Organizational culture and leadership (Vol. 2). John Wiley & Sons.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun