- Perbaikan infrastruktur logistik pangan
  - Pengembangan sistem distribusi yang efisien
  - Pengendalian harga dan pasokan pangan strategis
Namun, juga, sektor dan bidang komperhensif, dalam "Pemberdayaan Petani dan Nelayan" yang cenderung dengan adanya Kementerian Koperasi (Budi Arie Setiadi) dan UMKM (Maman Abdurrahman) dapat mendukung:
  - Penguatan kelembagaan petani dan nelayan
  - Peningkatan akses terhadap pembiayaan dan teknologi
  - Pengembangan kewirausahaan di sektor pertanian dan perikanan
Dan, "Investasi dan Hilirisasi Sektor Pangan" dengan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, fokus mungkin akan diberikan pada, kinerja pokok, menarik investasi untuk pengembangan industri pengolahan pangan, lalu, mendorong hilirisasi produk pertanian dan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah, serta, pengembangan food estate dan kawasan pertanian terintegrasi.Â
Belum, lagi "Pengelolaan Lahan dan Sumber Daya Air" pada bidang "Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Nusron Wahid)" serta Kementerian Pekerjaan Umum (Dodi Hanggodo) dapat berperan dalam, rangka, perlindungan lahan pertanian produktif, serta, optimalisasi pemanfaatan lahan terlantar untuk produksi pangan, juga, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi.Â
Maupun, "Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim" pada, bidang kementerian Lingkungan Hidup (Hanif Faisol Nurrofiq) dapat berkontribusi dalam, rangka kinerja, seperti, "Pengembangan praktik pertanian ramah lingkungan", mitigasi dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan, dan konservasi sumber daya alam untuk mendukung keberlanjutan produksi pangan.Â
Terlebih, yang menonjol dan mencolok, ialah, Â "Penguatan Riset dan Inovasi Pangan" Pada, kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Satrio Sumantri Brodjonegoro) dapat mendorong, penelitian untuk pengembangan teknologi pangan, inovasi dalam pengolahan dan pengawetan pangan, juga, kerjasama antara akademisi dan industri dalam pengembangan produk pangan.
Dimana, arah pembangunan pangan nasional terlihat menuju sistem pangan yang berdaulat, tangguh, dan berkelanjutan. Fokus tidak hanya pada peningkatan produksi, tetapi juga pada penguatan seluruh rantai nilai pangan, dari hulu hingga hilir.Â
Pendekatan yang terintegrasi dan berbasis ilmu pengetahuan diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan impor, dan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Tantangan utama akan terletak pada implementasi kebijakan di lapangan dan koordinasi antar kementerian untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H