Mohon tunggu...
El Sabath
El Sabath Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

"Akar sosial adalah masyarakat dan kajemukan, dan "Fenomena Sosial Di dasarkan pada gambaran nilai normatif Individu, terhadap ruang interaktif relasi sosial, hal yang mendasar adalah sosial sebagai fenomena individu yang tidak terlepas dari sumberdaya, yang relatif dan filosofis, dan apakah ranah sosial adalah sesuatu yang sesuai makna filosofis, atau justru gambaran dari kehampaan semata, yang tidak dapat di ukur sikap atau ruang lingkup sosialkah, yang berarti suatu ilutrasi pamplet kekacauan revolusi massa, atau komunisme historis dalam sejarah pergerakan politik?"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jean- Paul Sartre: Menjelajahi Kemungkinan, Bahasa Simbolis, Hasrat Alamiah, dan Nalar Eksistensialisme

13 Oktober 2024   10:05 Diperbarui: 13 Oktober 2024   10:08 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menolak gagasan esensi manusia, Sartre membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dinamis dan bertanggung jawab tentang kondisi manusia. Ini menjadi landasan bagi eksistensialisme yang menekankan kebebasan, tanggung jawab, dan penciptaan makna oleh individu dalam menghadapi dunia yang tampaknya absurd dan tanpa makna bawaan.

Referensi:

1. Sartre, J.P. (1943). L'tre et le Nant (Being and Nothingness). Paris: Gallimard.

2. Sartre, J.P. (1938). La Nause (Nausea). Paris: Gallimard.

3. Flynn, T. (2013). Jean-Paul Sartre. Stanford Encyclopedia of Philosophy.

4. Cox, G. (2009). Sartre and Fiction. London: Continuum.

5. Detmer, D. (2008). Sartre Explained: From Bad Faith to Authenticity. Chicago: Open Court.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun