Mohon tunggu...
El Sabath
El Sabath Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

"Akar sosial adalah masyarakat dan kajemukan, dan "Fenomena Sosial Di dasarkan pada gambaran nilai normatif Individu, terhadap ruang interaktif relasi sosial, hal yang mendasar adalah sosial sebagai fenomena individu yang tidak terlepas dari sumberdaya, yang relatif dan filosofis, dan apakah ranah sosial adalah sesuatu yang sesuai makna filosofis, atau justru gambaran dari kehampaan semata, yang tidak dapat di ukur sikap atau ruang lingkup sosialkah, yang berarti suatu ilutrasi pamplet kekacauan revolusi massa, atau komunisme historis dalam sejarah pergerakan politik?"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fenomena Versus Tajalli

12 Oktober 2024   09:04 Diperbarui: 12 Oktober 2024   09:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomenologi: Studi tentang Pengalaman Sadar


1. Definisi Fenomenologi:
   - Fenomenologi adalah studi filosofis tentang struktur pengalaman dan kesadaran.
   - Dikembangkan oleh Edmund Husserl dan kemudian diperluas oleh filsuf seperti Martin Heidegger, Maurice Merleau-Ponty, dan Jean-Paul Sartre.
2. Konsep Kunci dalam Fenomenologi:
   - Intensionalitas: Kesadaran selalu "tentang" sesuatu.
   - Epoch: "Pengurungan" atau penangguhan penilaian untuk fokus pada pengalaman murni.
   - Lebenswelt (dunia-kehidupan): Dunia sebagaimana dialami secara langsung dalam aktivitas pra-reflektif kita.
3. Tujuan Fenomenologi:
   - Mendeskripsikan fenomena sebagaimana mereka muncul dalam kesadaran, tanpa asumsi atau penilaian awal.
   - Mengungkap struktur esensial dari pengalaman manusia.

Epifani: Momen Pencerahan dalam Tradisi Barat.

1. Definisi Epifani:
   - Epifani adalah momen tiba-tiba dari wawasan atau pemahaman yang mendalam.
   - Istilah ini berasal dari tradisi Kristen, tetapi kemudian diadopsi secara luas dalam literatur dan filsafat.

2. Epifani dalam Literatur:
   - James Joyce mempopulerkan konsep epifani dalam konteks sastra.
   - Epifani sering digambarkan sebagai momen transformatif di mana karakter mendapatkan wawasan mendalam tentang diri atau dunia mereka.
3. Epifani dalam Konteks Filosofis:
   - Dapat dilihat sebagai momen "pembukaan" di mana realitas mengungkapkan dirinya dengan cara yang baru dan mendalam.
   - Mirip dengan konsep "Aletheia" (pengungkapan kebenaran) dalam pemikiran Heidegger.

Tajalli: Manifestasi Ilahi dalam Tradisi Islam


1. Definisi Tajalli:
   - Tajalli dalam tradisi Sufi Islam merujuk pada manifestasi atau pengungkapan diri Tuhan.
   - Konsep ini dikembangkan secara mendalam oleh Ibn Arabi dalam teori "Wahdat al-Wujud" (Kesatuan Wujud).
2. Tingkatan Tajalli:
   - Tajalli sering dipahami sebagai proses bertingkat di mana realitas ilahi mengungkapkan dirinya.
   - Ini bisa berkisar dari pengalaman mistik yang mendalam hingga pemahaman intelektual tentang sifat-sifat Tuhan.
3. Tajalli dan Realitas:
   - Dalam pemahaman Sufi, seluruh alam semesta dipandang sebagai manifestasi (tajalli) dari sifat-sifat Tuhan.
   - Ini mengarah pada pandangan yang melihat kesatuan mendasar di balik keragaman fenomena.

Konvergensi Fenomenologi, Epifani, dan Tajalli.

1. Pengalaman Langsung:
   - Ketiga konsep menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam memahami realitas.
   - Fenomenologi berusaha mendeskripsikan pengalaman ini, sementara epifani dan tajalli merujuk pada momen-momen puncak dari pengalaman tersebut.

2. Pengungkapan Realitas:

   - Baik epifani maupun tajalli dapat dilihat sebagai momen di mana struktur realitas yang biasanya tersembunyi menjadi jelas bagi subjek.
   - Ini sejalan dengan tujuan fenomenologi untuk mengungkap struktur esensial dari pengalaman.

3. Transformasi Persepsi:
   - Epifani dan tajalli sering melibatkan perubahan radikal dalam cara seseorang memahami dunia.
   - Ini mirip dengan bagaimana analisis fenomenologis dapat mengubah pemahaman kita tentang struktur pengalaman kita.

4. Non-Dualisme:
   - Tajalli, khususnya dalam pemahaman Ibn Arabi, mengarah pada pandangan non-dualistik tentang realitas.
   - Ini memiliki kesamaan dengan bagaimana beberapa pendekatan fenomenologis (seperti Merleau-Ponty) menantang dualisme subjek-objek.

5. Keterbatasan Bahasa:
   - Baik pengalaman epifani maupun tajalli sering digambarkan sebagai sulit untuk diartikulasikan sepenuhnya.
   - Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi fenomenologi dalam mendeskripsikan pengalaman pra-reflektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun