Mohon tunggu...
El Sabath
El Sabath Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

"Akar sosial adalah masyarakat dan kajemukan, dan "Fenomena Sosial Di dasarkan pada gambaran nilai normatif Individu, terhadap ruang interaktif relasi sosial, hal yang mendasar adalah sosial sebagai fenomena individu yang tidak terlepas dari sumberdaya, yang relatif dan filosofis, dan apakah ranah sosial adalah sesuatu yang sesuai makna filosofis, atau justru gambaran dari kehampaan semata, yang tidak dapat di ukur sikap atau ruang lingkup sosialkah, yang berarti suatu ilutrasi pamplet kekacauan revolusi massa, atau komunisme historis dalam sejarah pergerakan politik?"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

"Wawai Gawoh!": "Selamat!" Rik Amanah

9 Oktober 2024   18:59 Diperbarui: 9 Oktober 2024   19:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wawai Gawoh!" : "Selamat!" Rik Amanah!".

"Segata, Ngucakko, Selamat."

"Selamat mengemban amanah sai baru, muakhi.

Semoga Allah SWT selalu membimbing langkahmu."
 "Tabik pun, selamat ngemban tugas mulia ija.

Yakin niku dapok ngelaksanako dengan wawai."

"Selamat atas amanah sai dipercayako jama niku.

Kirani dapok jadi keberkahan untuk diri rik umat."

"Semoga niku selalu istiqomah rik bijaksana dalam ngejalankonni."

"Selamat mengemban tanggung jawab sai lebih balak.

Yakin niku mampu nyumbangko sai terbaik bagi organisasi rik masyarakat."

"Selamat atas kepercayaan sai dibebanko di pundakmu.

Semoga selalu kuat rik tabah dalam ngejalankonni."
"Selamat ngemban amanah, muakhi.

Semoga niku selalu dilindungi rik dibimbing Allah SWT dalam setiap langkahmu."

Suara Nitizen. Sahabat, Agung Zawil Afkar Al-Muhtad.

Tabik pun!

"Selamat nihan jama muakhi Sahabat Agung Zawil Afar Al-Muhtad atas pengukuhanmu sebagai Wasekjend PP GP Ansor. Di tahun inji, tian berharap niku tetap kekalau buyun, amanah, rik istikomah. Mudah-mudahan niku selalu wawai gawoh rik dapok jadi manfaat bagi seunyinni jelma.

Semoga kepercayaan sai dibebanko di pundakmu dapok dilaksanako dengan baik rik membawa kemajuan bagi organisasi rik masyarakat. Kirani Allah SWT selalu melindungi rik membimbing langkahmu dalam mengemban amanah sinji.

Sekali lagi, selamat rik sukses selalu bagi niku, Sahabat Agung Zawil Afar Al-Muhtad!"

"Wawai Gawoh!" : "Ideos!" Aloha para kaum rasionalis Lampung!"

-  Dari Segata Sampai Lemang sulor.

RRI. Lemang.
RRI. Lemang.
RRI. Lemang


Dari segata yang menghangatkan jiwa hingga lemang sulor yang menggoda selera, izinkan saya mengajak Anda dalam perjalanan intelektual yang menggugah rasa dan pikiran. Layaknya segata yang menyatukan berbagai rempah dalam harmoni rasa, begitu pula kita, para pemikir kritis Lampung, bersatu dalam semangat rasionalitas yang membumi.

Seperti halnya proses pembuatan lemang sulor yang memerlukan kesabaran dan ketelitian, demikian pula pemikiran rasional kita perlu dimatangkan dengan cermat. Ketan yang dibungkus daun pisang dan dimasak dalam bambu melambangkan ide-ide kita yang tumbuh dan berkembang dalam wadah budaya lokal yang kaya.

Mari kita nikmati hidangan pemikiran ini bersama-sama, meresapi setiap sudut pandang seperti kita meresapi kelezatan segata, dan menganyam logika seteguh anyaman daun pisang pada lemang sulor. Biarkan aroma pikiran kritis menguar, memenuhi udara Lampung yang kaya akan kearifan dan kemajuan.

Selamat menikmati santapan intelektual ini, wahai para rasionalis Lampung! Semoga diskusi kita sehangat segata dan semanis lemang sulor yang baru matang dari tungku pemikiran kita bersama.

"Wawai Gawoh!".

Tabik pun! 

Wawai nihan Anda ngucakko "Wawai Gawoh" jama nyak. Senang nihan ngedengi ungkapan sai asli jak Lampung sina. Inji ngebuktiko bahwa Anda ngemahami rik ngejunjung tinggi budaya lokal. Mudah-mudahan Anda munih dalam keadaan wawai rik sehat selalu. Mak dapok dipungkiri, bahasa daerah inji penting nihan baka dijago rik dilestariko. Ia lak cuma alat komunikasi, kidang munih bagian jak identitas rik kearifan lokal sai harus terus diwariskon jama generasi selanjutnya. Ayo, mari ram terus ngembangko rik ngelestariko kekayaan budaya Lampung sai mak teghingga iji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun