Mohon tunggu...
El Sabath
El Sabath Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

"Akar sosial adalah masyarakat dan kajemukan, dan "Fenomena Sosial Di dasarkan pada gambaran nilai normatif Individu, terhadap ruang interaktif relasi sosial, hal yang mendasar adalah sosial sebagai fenomena individu yang tidak terlepas dari sumberdaya, yang relatif dan filosofis, dan apakah ranah sosial adalah sesuatu yang sesuai makna filosofis, atau justru gambaran dari kehampaan semata, yang tidak dapat di ukur sikap atau ruang lingkup sosialkah, yang berarti suatu ilutrasi pamplet kekacauan revolusi massa, atau komunisme historis dalam sejarah pergerakan politik?"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

"Wawai Gawoh!": "Selamat!" Rik Amanah

9 Oktober 2024   18:59 Diperbarui: 9 Oktober 2024   19:02 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara Nitizen. Sahabat, Agung Zawil Afkar Al-Muhtad.

Seperti halnya proses pembuatan lemang sulor yang memerlukan kesabaran dan ketelitian, demikian pula pemikiran rasional kita perlu dimatangkan dengan cermat. Ketan yang dibungkus daun pisang dan dimasak dalam bambu melambangkan ide-ide kita yang tumbuh dan berkembang dalam wadah budaya lokal yang kaya.

Mari kita nikmati hidangan pemikiran ini bersama-sama, meresapi setiap sudut pandang seperti kita meresapi kelezatan segata, dan menganyam logika seteguh anyaman daun pisang pada lemang sulor. Biarkan aroma pikiran kritis menguar, memenuhi udara Lampung yang kaya akan kearifan dan kemajuan.

Selamat menikmati santapan intelektual ini, wahai para rasionalis Lampung! Semoga diskusi kita sehangat segata dan semanis lemang sulor yang baru matang dari tungku pemikiran kita bersama.

"Wawai Gawoh!".

Tabik pun! 

Wawai nihan Anda ngucakko "Wawai Gawoh" jama nyak. Senang nihan ngedengi ungkapan sai asli jak Lampung sina. Inji ngebuktiko bahwa Anda ngemahami rik ngejunjung tinggi budaya lokal. Mudah-mudahan Anda munih dalam keadaan wawai rik sehat selalu. Mak dapok dipungkiri, bahasa daerah inji penting nihan baka dijago rik dilestariko. Ia lak cuma alat komunikasi, kidang munih bagian jak identitas rik kearifan lokal sai harus terus diwariskon jama generasi selanjutnya. Ayo, mari ram terus ngembangko rik ngelestariko kekayaan budaya Lampung sai mak teghingga iji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun