Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Cawe-cawe Politik : Intonasi Kekuasaan yang Terasa Minor

4 Oktober 2024   11:40 Diperbarui: 4 Oktober 2024   11:59 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Parekh, B. (2000). Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory. Harvard University Press.

3. Taylor, C. (1994). Multiculturalism: Examining the Politics of Recognition. Princeton University Press.

4. Putnam, R. D. (2007). E Pluribus Unum: Diversity and Community in the Twenty-first Century. Scandinavian Political Studies, 30(2), 137-174.

5. Appiah, K. A. (2006). Cosmopolitanism: Ethics in a World of Strangers. W. W. Norton & Company.

6. Modood, T. (2013). Multiculturalism: A Civic Idea. Polity Press.

7. Sen, A. (2006). Identity and Violence: The Illusion of Destiny. W. W. Norton & Company.

8. Benhabib, S. (2002). The Claims of Culture: Equality and Diversity in the Global Era. Princeton University Press.

9. Eck, D. L. (2001). A New Religious America: How a "Christian Country" Has Become the World's Most Religiously Diverse Nation. HarperOne.

10. Maalouf, A. (2000). In the Name of Identity: Violence and the Need to Belong. Arcade Publishing.

Catatan: Referensi-referensi ini mencakup berbagai perspektif tentang multikulturalisme, keberagaman, dan identitas dalam konteks persatuan sosial. Buku-buku dan artikel ini menawarkan analisis mendalam tentang bagaimana masyarakat dapat mencapai persatuan sambil menghargai dan memelihara keberagaman.

11. Geertz, C. (1960). The Religion of Java. University of Chicago Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun