Ketika pensiun Anda hanya berhenti jadi pegawai, tapi tidak berhenti sebagai manusia.
Hal inilah yang saya yakini.
Sebagai manusia biasa, pensiunan atau bukan membutuhkan 4 hal yang harus dijalankan:
• Cipta: berfikir, berimanjinasi, mengembangan ide
• Rasa: tertawa, sedih, mendengar musik (aktifitas seni lainnya).
• Karsa: berkehendak, berkeinginan, dan bergerak, tidak diam
• Karya: bekerja keras, berkarya dan berhasil
Pengalaman saya mengajar training pra-pensiun sejak tahun 2003, mengalami sendiri berinteraksi dengan para pensiunan, membuat saya tersadar bahwa ada yang perlu diperbaiki dari kondisi “ekosistem” para pensiunan di Indonesia.
Perjalanan saya ke Jepang, bulan Oktober 2014 semakin membuat saya yakin untuk berbuat sesuatu, dengan menawarkan gagasan kepada para pensiunan dan para pegawai calon pensiunan untuk melawan norma-norma yang selama ini berkembang di Indonesia.
Pandangan Mengenai Pensiunan Yang Ada Saat Ini
Berikut kata-kata yang sering saya dengar:
• Ibu nggak usah kerja lagi, istirahat-istirahat saja di rumah...
o Emang enak istirahat terus di rumah? Coba aja sendiri....
• Sudahlah, Bapak kan sudah pensiun, mau apa lagi?
o Seakan-akan kalau pensiun tidak bisa berkarya
• Apa? Bapak mau bisnis? Nggak salah tuh pak? Bisnis itu susah pak...
o Anda lupa, anda belajar dari Bapak Anda
• Bapak dari mana saja? Main musik sama teman-teman Bapak lagi? Kayak anak muda aja, ngeband-ngeband.
o Kalau jiwanya seni, sampai kapanpun pasti butuh berkesenian.
Kalimat-kalimat di atas muncul karena kesalahan “beliefs/keyakinan” yang berkembang di masyarakat Indonesia.
Beliefs yang perlu disadari:
• Istirahat itu diperlukan saat kita lelah bekerja.
Jika kita tidak bekerja, maka istirahat itu justru menjadi beban!
Istirahat sebelum bekerja itu seperti makan saat masih kenyang, bikin mual!
Istirahat enak saat badan letih karena bekerja, seperti nikmatnya makan saat lapar!
• Bergerak dan berkeringat/sekresi itu KEBUTUHAN manusia biasa. Dari kecil, sampai akhir hayat. Itu kebutuhan Biologis kita.
• Pensiunan itu sudah banyak sekali pengalaman, dan pengalaman itu adalah ilmu pengetahuan.
• Ilmu pengetahuan milik para pensiunan itu TAMBANG EMAS yang belum tergarap. Saya melihat hal itu bisa menjadi Bahan Baku untuk ikut serta membangun bangsa.
Bagaimana keyakinan Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H