Mohon tunggu...
Ahmad Adriansyah Batubara
Ahmad Adriansyah Batubara Mohon Tunggu... -

Lahir di Jakarta, besar di Depok. \r\n\r\nPernah kerja sebagai insinyur dan production Supervisor di pabrik, sales laptop, dosen di UI dan UAI, konsultan di beberapa lembaga konsultan, dagang di pasar, manajer grup musik dan pernah bekerja di Bank. Konsultan bisnis dan persiapan pensiun\r\n\r\nPendidikan SD4depok, SMP2Depok, SMU38Jkt, S1MesinUI, S2PsikologiUI dan S3 Manajemen Stratejik UI.\r\n\r\nSaya berminat belajar semua bidang ilmu... mudah-mudahan bisa dapat banyak dari kompasiana. \r\nBtw awalnya ikut Kompasiana karena ikut-ikutan istri dan terinspirasi buku CROY pak Chappy Hakim.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jangan Mati Sebelum Ajal Menjemput

25 November 2014   21:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:52 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika pensiun Anda hanya berhenti jadi pegawai, tapi tidak berhenti sebagai manusia.
Hal inilah yang saya yakini.
Sebagai manusia biasa, pensiunan atau bukan membutuhkan 4 hal yang harus dijalankan:
• Cipta: berfikir, berimanjinasi, mengembangan ide
• Rasa: tertawa, sedih, mendengar musik (aktifitas seni lainnya).
• Karsa: berkehendak, berkeinginan, dan bergerak, tidak diam
• Karya: bekerja keras, berkarya dan berhasil
Pengalaman saya mengajar training pra-pensiun sejak tahun 2003, mengalami sendiri berinteraksi dengan para pensiunan, membuat saya tersadar bahwa ada yang perlu diperbaiki dari kondisi “ekosistem” para pensiunan di Indonesia.
Perjalanan saya ke Jepang, bulan Oktober 2014 semakin membuat saya yakin untuk berbuat sesuatu, dengan menawarkan gagasan kepada para pensiunan dan para pegawai calon pensiunan untuk melawan norma-norma yang selama ini berkembang di Indonesia.
Pandangan Mengenai Pensiunan Yang Ada Saat Ini
Berikut kata-kata yang sering saya dengar:
• Ibu nggak usah kerja lagi, istirahat-istirahat saja di rumah...
o Emang enak istirahat terus di rumah? Coba aja sendiri....
• Sudahlah, Bapak kan sudah pensiun, mau apa lagi?
o Seakan-akan kalau pensiun tidak bisa berkarya
• Apa? Bapak mau bisnis? Nggak salah tuh pak? Bisnis itu susah pak...
o Anda lupa, anda belajar dari Bapak Anda
• Bapak dari mana saja? Main musik sama teman-teman Bapak lagi? Kayak anak muda aja, ngeband-ngeband.
o Kalau jiwanya seni, sampai kapanpun pasti butuh berkesenian.
Kalimat-kalimat di atas muncul karena kesalahan “beliefs/keyakinan” yang berkembang di masyarakat Indonesia.
Beliefs yang perlu disadari:
• Istirahat itu diperlukan saat kita lelah bekerja.
Jika kita tidak bekerja, maka istirahat itu justru menjadi beban!
Istirahat sebelum bekerja itu seperti makan saat masih kenyang, bikin mual!
Istirahat enak saat badan letih karena bekerja, seperti nikmatnya makan saat lapar!
• Bergerak dan berkeringat/sekresi itu KEBUTUHAN manusia biasa. Dari kecil, sampai akhir hayat. Itu kebutuhan Biologis kita.
• Pensiunan itu sudah banyak sekali pengalaman, dan pengalaman itu adalah ilmu pengetahuan.
• Ilmu pengetahuan milik para pensiunan itu TAMBANG EMAS yang belum tergarap. Saya melihat hal itu bisa menjadi Bahan Baku untuk ikut serta membangun bangsa.
Bagaimana keyakinan Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun