Mohon tunggu...
Ahmad Daus
Ahmad Daus Mohon Tunggu... -

hanya manusia bodoh mahluk yang berpeluang melakukan kesalahan, namun harus belajar dari kesalahan tersebut

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Sang "Galileo Gambit"

25 Mei 2016   06:36 Diperbarui: 25 Mei 2016   07:37 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ternyata, hasutan religi ini adalah pupuk baik bagi dimensi irasional manusia.

Di saat figur sekelas Menteri Kordinator nyatakan Ahok tukang bohong & berbagai bukti valid nan otentik seperti rekaman video aksi verbal abuse Ahok, saking irasionalnya, Caroline tetap menulis komen di wall FB saya: “Ahok ramah”.

Saya pancing dia. Saya reply “ramah nenek luh”. Di bawah komen, saya pasang meme Ahok dengan mulut terbuka seperti mimik seseorang yang sedang memaki. Ada grafiti: “tai lu, baik lu, goblok lu, nenek lu”.

Caroline langsung meledak. Dia menghujat saya. Dia bilang, “Kurang ajar kamu. Apa kamu Zeng Wei Jian tidak pernah diajar sopan santun oleh nenek moyangmu?”

Saya bilang saya hanya meniru kata-kata gubernurmu: Ahok.

Caroline speechless. Sampai sekarang dia raib. Bagi saya, Caroline, dan mungkin semua ahokers, mempraktekan “double standard”. Dan biasanya, salah satu ciri kaum amoral adalah double-standard.

Saya berharap semua orang, terutama kelompok Nasrani, bisa rasional dan proporsional dalam melihat fenomena Ahok. Dia cuma politisi biasa. Mendukung Ahok atas landasan irasional akan direspon pula dengan irasionalitas kelompok anti ahok. Situasi ini bisa memicu konflik yang tidak perlu. Karena irasionalitas itu selalu identik dengan “ngeyel”. Dan itu sangat menyebalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun