Mohon tunggu...
Ahlul Baeatun Nisa
Ahlul Baeatun Nisa Mohon Tunggu... Guru - seorang yang masih belajar

ceritakan apa yang ingin kau ceritakan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Fajar yang Kurindu

16 Juli 2019   17:25 Diperbarui: 16 Juli 2019   17:49 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya fajar yang menakjubkan

Mengiringi Cerahnya pagi ini

Lagi- lagi rasa ini slalu muncul

Mengusik relung hati dan jiwaku

Teringat pada kenangan yang sangat berarti


Aku Rindu

Kala cahaya fajar menjadi saksi

Saat kita berjuang bersama

Mengagungkan kalam-Nya


Aku Rindu

Kala mendengar suara saling beradu

Berkejaran dengan waktu

Tuk menghafal semua itu


Aku Rindu

Pada dia yang tak kenal lelah

Mendidik akhlak dan tutur kata kami

Hatinya luas tak terbatas

Hingga Arti dan Makna kesabaran

Terlihat begitu jelas Memancar di wajahnya


Aku Rindu

Saat masa begitu sangat berarti

Terlihat sekejap saja memang

Namun tak ada yang sia-sia bukan?

Terlebih perihal ilmu


Aku Rindu

Canda, tawa, dan riang menghiasi

Kebersamaan yg kita rangkai kala itu


Aku Rindu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun