Dia selalu patuh pada pimpinan, taat aturan, mendahulukan kewajiban, walau kadang nampak simple dalam keseharian.
Dia berdamai dengan lingkungan yang tampak memusuhi, hanya aku dan beberapa teman yang terkadang masih suka mengobrol santai dengannya.
Membiarkan dia bercerita tentang keinginannya, pandangannya dan juga sudut pandangnya yang menurutku bijaksana.
Mereka lupa , ada mutiara yang tertanam di dalam otak, fikiran dan perasaan si " X ".
Kadang kutawari segelas teh yang kuseduhkan untuknya, dia mengangguk dan sesekali menawariku sepotong roti.
Mungkin dia tak banyak berkata, tetapi kalau bicara topiknya tak pernah menyakitkan orang.
Satu hal yang kucatat, dia rajin berkarya meskipun orang tak mempedulikannya.
Dia bahkan pernah bilang kepadaku , " Pengalaman membuktikan, siapa yang bersungguh- sungguh, dia lah yang mendapat "
Bagi kawan kebanyakan , mungkin dia bukan pengobrol yang baik karena dia sangat menghindari rumpi dan gossip tak jelas.
Tapi bila aku pancing denga topik kehidupan dan kualitasnya dia lawan bicara yang menarik.
" Aku tahu mereka akan seperti itu. Aku sudah tahu, bahkan sebelum mereka melakukannya . Dia memberiku tanda lewat mimpi.