Tujuh belas tahun yang lalu aku mengenalnya.
Dalam kebesaran nama, langkah dan birama.
Menandai aku masuk ke dunia nyata.
Menyucup sedkiti ilmunya untuk berbagi dengan masa.
Perlahan, setiap kata menjadi rangkaian cerita.
Satu detak jantung menjawab pesan tanpa suara.
Satu senetuhan hati menanamkan rasa dan perasa.
Satu tatapan mata merekam kejadian  masa demi masa.
Nyonya besar sekali waktu melukis dengan belati.
Bermain kata dan kadang menoreh luka
Di hati , nyeri , juga melepuh keluh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!