Aku selesaikan target kerjaku hari iniÂ
Penat rasa, badan dan mood yang sudah menghilang perlahan
Tiba-tiba sebuah vid call datang menghadang perjalananku pulang
Ku buka dan kulihat seorang perempuan
Aku yakin itu kamu, perempuan yang aku kenal di suatu bank
Cantik, putih, memal , agak kaku tapi kamu sangatlah lugu
Sedikit merangsek karena aku tahu kamu marketing yang sedang belajar
Mungkin saja tidak, jika aku salah menakar
Baru tiga bulan kita saling kenal
Wajahmu mondar-mandir di WA ku
Saban waktu kau laporkan kegiatanmu
Seperti aku adalah reportermu yang siap dengar dan tanya bila perlu
Lugu ? bisa ya , bisa pula tidak
Mungkin saja aku tertipu wajahmu yang sayu merayu itu
Tapi aku yakin kamu sedang mengejarnya ketika kau pamer
Semua kehangatan komunikasi yang kau umbar
Langit seakan runtuh ketika kau bilang akan pergi bersama
Aku bisa apa, hanyalah teman tak bisa bicara
Hanya sesama perempuan tak tahu rencanamu di sana
Aku ingin memberimu tanda, tapi aku takut sia-sia
Kamu perempuan dewasa yang sedang mekarnya
Aku wanita tua yang tak punya hak untuk sekedar mengedipkan mata
Bisakah kau jamin akan selalu pulang  dalam kesucian jiwa dan raga
Bisakah kau jamin akan ijin orang tua saat dia memanggilmu mesra?
Aku hanya bisa bertanya kepada hatiku
Semoga langkahku tidak terhalang nafsu mudamu
Karena sayangnya seorang teman itu bisa kalahkan langit gelap yang sedang meradang
Karena cintanya teman itu bisa selamatkan mu dari incaran durjana di jalan
Tapi kamu terus cerita dan cerita tentang indahnya dunia
Tapi kamu lanjutkan perjalanan sampai aku bingung kamu siapa?
Hanyalah aku bisa berlepas tangan saja
Tak ada tanggungjawabku karena kamu sudah dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H