Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Modul yang Tidak Jadul

17 Juli 2018   07:43 Diperbarui: 17 Juli 2018   08:23 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak sekolah jaman sekarang pasti kenal betul dengan LKS, buku paket, buku referensi dan modul.Demikian juga anak kuliah atau kita yang dulu pernah kuliah. Modul adalah makanan sehari-hari para mahasiswa, apalagi mahasiswa UT ( Universitas Terbuka ). Kali ini kita akan kenal sedikit lebih jauh tentang modul. 

Modul menjembatani kebutuhan siswa akan belajar mandiri dan keinginan guru untuk memperkaya dan mengembangkan materi ajar di kelas. Menulis modul bagi guru adalah kegiatan yang sedikit membuat tidak percaya diri karena guru harus merangkainya dari Indikator Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.Tidak semua guru mampu menulis modul .Untuk itu dibutuhkan pemahaman yang benar, sederhana dan efektif untuk menulis modul bagi para pemulaa.

Modul dibuat per Kompetensi Dasar atau topik. Karakteristik Modul meliputi adanya Petunjuk bagi Siswa, Isi Materi, Uraian dan Contoh , Evaluasi, Kunci Jawaban Evaluasi. Adapun Pegangan Guru yang berisi Cara Penilaian, Cara Penyajian dan Evaluasi bersifat optional. Pada saat modul ditulis berdasarkan Kompetensi Dasar maka Buku Pegangan Guru ini dikumpulkan menjadi satu dalam satu semester dan dibuat buku tersendiri.

Modul berisi beberapa Kegiatan Belajar yang mempunyai benang merah antara satu dan yang lainnya. Minimal dalam satu modul ada tiga Kegiatan Belajar. Dibutuhkan pula Umpan Balik dan Tindak Lanjut sebagai bentuk Evaluasi . Evaluasi ini perlu dianalisa untuk mengetahui tingkat keberterimaan modul bagi peserta didik.

Kegiatan Belajar yang satu dengan yang lainya mestilah berhubungan karena materi itu dalam satu KD ( Kompetensi Dasar )

Modul yang baik memenuhi kriteria Self- Instruction, Self-Contain, Stand-Alone,Adaptive dan User -Friendly. 

Instruksi yang mandiri diperolah dari adanya KI, KD, Silabus, Tujuan Instruksional dan Indikator Pencapaian Kompetensi, isi yang komunikatif, umpan balik,penilaian. Semuanya ada di RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) yang dibuat oleh guru.

RPP dibutuhkan sebagai acuan desain dalam penyusunan /penulisan modul. RPP yang dipilih adalah tugas yang mudah dan mandiri karena pembelajaran mandiri. Hal ini karena modul dikerjakan pada saat guru tidak ada. Dengan demikian diprioritaskan RPP yang dimodulkan adalah yang mudah. 

Apabila RPP belum ada maka tetapkan dulu bahan yang akan disusun ( Kerangka ), tujuan, tetapkan skema/alur pikir ( pendahuluan sampai evaluasi ), outline substansi, materi substansi, tugas/soal/ praktek/ latihan harus dikerjakan.

Dalam Modul dituliskan juga tentang sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik. Paling tidak ada tiga sikap yang harus diamati dan teraplikasikan dalam modul. Pilihlah sikap yang berkorelasi dengan modul kita supaya tidak menyulitkan kita dan memudahkan peserta didik dalam mengerjakanya. Sikap yang bisa dipilih misalnya kerjasama, kooperatif, disiplin dan sebagainya.

Analisa terhadap umpan balik dan evaluasi juga perlu dilakukan supaya kita sebagai penulis modul benar-benar mengetahui kemanfaatannya . Kalimat yang dipakai misalnya" Apakah setelah menulis modul maka kalian dapat memahami konsep tentang....dari modul ini ?". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun