Anak sekolah jaman sekarang pasti kenal betul dengan LKS, buku paket, buku referensi dan modul.Demikian juga anak kuliah atau kita yang dulu pernah kuliah. Modul adalah makanan sehari-hari para mahasiswa, apalagi mahasiswa UT ( Universitas Terbuka ). Kali ini kita akan kenal sedikit lebih jauh tentang modul.Â
Modul menjembatani kebutuhan siswa akan belajar mandiri dan keinginan guru untuk memperkaya dan mengembangkan materi ajar di kelas. Menulis modul bagi guru adalah kegiatan yang sedikit membuat tidak percaya diri karena guru harus merangkainya dari Indikator Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.Tidak semua guru mampu menulis modul .Untuk itu dibutuhkan pemahaman yang benar, sederhana dan efektif untuk menulis modul bagi para pemulaa.
Modul dibuat per Kompetensi Dasar atau topik. Karakteristik Modul meliputi adanya Petunjuk bagi Siswa, Isi Materi, Uraian dan Contoh , Evaluasi, Kunci Jawaban Evaluasi. Adapun Pegangan Guru yang berisi Cara Penilaian, Cara Penyajian dan Evaluasi bersifat optional. Pada saat modul ditulis berdasarkan Kompetensi Dasar maka Buku Pegangan Guru ini dikumpulkan menjadi satu dalam satu semester dan dibuat buku tersendiri.
Modul berisi beberapa Kegiatan Belajar yang mempunyai benang merah antara satu dan yang lainnya. Minimal dalam satu modul ada tiga Kegiatan Belajar. Dibutuhkan pula Umpan Balik dan Tindak Lanjut sebagai bentuk Evaluasi . Evaluasi ini perlu dianalisa untuk mengetahui tingkat keberterimaan modul bagi peserta didik.
Kegiatan Belajar yang satu dengan yang lainya mestilah berhubungan karena materi itu dalam satu KD ( Kompetensi Dasar )
Modul yang baik memenuhi kriteria Self- Instruction, Self-Contain, Stand-Alone,Adaptive dan User -Friendly.Â
Instruksi yang mandiri diperolah dari adanya KI, KD, Silabus, Tujuan Instruksional dan Indikator Pencapaian Kompetensi, isi yang komunikatif, umpan balik,penilaian. Semuanya ada di RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) yang dibuat oleh guru.
RPP dibutuhkan sebagai acuan desain dalam penyusunan /penulisan modul. RPP yang dipilih adalah tugas yang mudah dan mandiri karena pembelajaran mandiri. Hal ini karena modul dikerjakan pada saat guru tidak ada. Dengan demikian diprioritaskan RPP yang dimodulkan adalah yang mudah.Â
Apabila RPP belum ada maka tetapkan dulu bahan yang akan disusun ( Kerangka ), tujuan, tetapkan skema/alur pikir ( pendahuluan sampai evaluasi ), outline substansi, materi substansi, tugas/soal/ praktek/ latihan harus dikerjakan.
Dalam Modul dituliskan juga tentang sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik. Paling tidak ada tiga sikap yang harus diamati dan teraplikasikan dalam modul. Pilihlah sikap yang berkorelasi dengan modul kita supaya tidak menyulitkan kita dan memudahkan peserta didik dalam mengerjakanya. Sikap yang bisa dipilih misalnya kerjasama, kooperatif, disiplin dan sebagainya.
Analisa terhadap umpan balik dan evaluasi juga perlu dilakukan supaya kita sebagai penulis modul benar-benar mengetahui kemanfaatannya . Kalimat yang dipakai misalnya" Apakah setelah menulis modul maka kalian dapat memahami konsep tentang....dari modul ini ?".Â
Peserta didik bisa menjawab dengan misalnya ( a ) Sangat membantu, ( b ) Cukup Membantu , ( c ) kurang tahu. Bila jawabannya kebanyakan no 3 maka kita sebagai penulis modul perlu refleksi lebih jauh untuk memperbaiki konten dan tampilan modul kita.
Di Kurikulum 2013 peserta didik harus menemukan konsep , bukan guru yang memberi konsep. Maka di modul pun alur berpikirnya pun demikian. Bukan disajikan definisi tapi disajikan proses 5 M ( Mengobservasi, Menanyakan, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi dan Mengomunikasikan ). Semua itu terfleksi salam proses pembuatan modul yang sesuai dengan karakteristik di atas. Jadi ajaklah peserta didik  mencari konsep dalam Discovery Learning.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H