Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru atau Tidak?

28 Juni 2018   12:21 Diperbarui: 28 Juni 2018   12:35 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profesi guru saat ini seperti perempuan seksi yang diperebutkan banyak perjaka. Betapa tidak , hanya berbekal ijazah S 1 dan PPG ( Program Profesi Guru ) bisa mendaftar menjadi guru. Walaupun mungkin saja baru mendaftar jadi GTT ( Guru Tidak Tetap ) atau mungkin CPNS. 

Ada banyak yang bisa dimasukan para pencari kerja di bidang pendidikan. Mulai dari ikut dalam SM3T ( Sarjana Mendidik Terdepan, Terluar, Tertinggal ) untuk pengiriman guru ke berbagai pelosok negeri. Hal ini kemudian dilanjutkan  dengan program GGD (Guru Garis Depan) bagi guru yang bertugas mengajar di wilayah terluar dan terpencil di seluruh daerah, terutama di pedalaman yang butuh sentuhan pendidikan. Mereka akan menetap selama beberapa waktu di wilayah itu.

Beberapa saat yang lalu saya bertemu dengan salah seorang guru yang pernah mengajar GGD dan ikut serta dalam PPG. Bagi mereka yang ini PPG gratis. PPG dilakukan selama satu tahun dengan 6 bulan teori dan 6 bulan praktek mengajar di sekolah. 

Saya lihat mereka yang pernah ikut serta dalam GGD ini semangatnya dan juga kompetensi luar biasa. Cara pandang terhadap dunia pendidikan juga sangat luas dan ketika diajak mengobrol juga ramah dan nyambung. Kehidupan di perantauan pada saat GGD membuat mereka dewasa lebih awal. Guru seperti inilah yang layak mengajar para anak bangsa. 

Sifat mereka yang profesional, pekerja keras, mencintai anak-anak, sabar, kreatif , inovatif sebenarnya bisa juga dimiliki oleh mereka yang berkeinginan jadi guru. Untuk itu beberapa saat yang lalu pemerintah telah memberi Program PPG bersubsidi. 

Para calon guru yang tertarik akan mengikuti terlebih dahulu on line test tentang keguruan, test anti NAPZA, tes psikologis dan terakhir tes bakat dan minat. Dari semua rangkaian tes itu maka akan dipilih kandidiat terbaik yang layak menjadi guru dan mendapat penghargaan berupa sertifikat profesionalisme guru, menjadi guru yang profesional.

Pendidikan selama 6 bulan akan banyak mengkaji tentang MKDK ( Mata Kuliah Dasar Kependidikan ) dan semua yang terkait peraturan guru serta pengembangan silabus. Bagaimana membaca, menganalisa, mengembangkan silabus menjadi Program Semester, Program Tahunan, Rencana Pembelajaran dan bahkan sampai membuat materi dan analisa nilai.

Semua itu harus dikuasai dalam 6 bulan karena 6 bulan berikutnya mereka harus berada di dalam kelas, menjadi agent of change bagi anak bangsa. Jadi siapkah anda menjadi guru? 

Berdasarkan Permendiknas No 27  tahun 2010 tentang Program Induksi bagi Guru Pemula diperlukan program Induksi bagi calon guru. Ini adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.

Disebutkan Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. 

Mereka terdiri dari PNS, PNS Mutasi dan guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Mereka berhak mendapat sertifikat bila berkategori minimal baik.

Program Induksi ini berlangsung selama 1 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 tahun. Program ini merupakan syarat kelulusan CPNS guru, Mutasi dari Jabatan lain. 

Bagi non PNS, program induksi ini merupakan syarat pengangkatan jabatan guru tetap. Mereka akan mendapat beban mengajar 12-18 JTM/minggu bagi guru mapel dan 75-100 peserta didik bagi guru BK.

Masih berminat menjadi guru? Harus semangat dan terus berjuang untuk semakin mengedepankan kecemerlangan intelectual, emotional, social dan spiritual dalam rangka mengemban 4 Kompetensi Guru : Pedagogik, Kepribadian,Sosial dan Profesional berdasarkan Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang 4 Kompetensi Guru.

Kompetensi pedagogik berkaitan dengan cara pengelolaan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan pemahaman terhadap peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan juga pengembangan.

Kompetensi kepribadian berupa  kepribadian diri yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan  berkomunikasi dengan peserta didik, guru lain, wali murid dan warga di lingkungan sekolah. 

Kompetensi profesional merupakan  penguasaan imateri ajar , struktur, konsep, dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar,  hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

Ayo beramai-ramai menjadi guru dan cerdaskan anak bangsa dengan akhlak mulia pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun