Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Kompasianer Memberi Rating dan Berkomentar? ( Bag 1 )

11 Juni 2018   10:58 Diperbarui: 11 Juni 2018   11:02 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk hal satu ini kita tidak tahu , mungkin itu adalah rejeki dia. Rating dan komentar yang diberikan tentunya akan mempengaruhi posisi sebuah artikel. Penilaian yang objektif dibutuhkan untuk sebuah artikel yang baik , tetapi ada beberapa bagian subjektifitas sangat dominan. Wallahu a'lam bisshowab.

Kompasianer yang memberi komentar dan juga membalas artikel

Ketertarikan yang lebih pada suatu artikel biasanya tak cuma dibalas dengan rating dan komentar, tetapi juga bisa dengan balasan artikel. Untuk hal seperti ini biasanya mereka mempunyai ketertarikan yang sama dan juga capability yang seimbang.

Kompasianer yang membari rating, berkomentar dan juga menjadi follower

Ibarat kata Rating itu ' lirikan', Komentar itu' salam' dan Follower itu' senyuman ". Itulah perumpamaan sederhana. Memutuskan menjadi follower itu butuh pertimbangan tidak cuma satu dua detik tetapi mungin satu, dua  hari bisa minggu atau bulan. Atau bisa jadi menunggu satu artikel yang menyentuh hati yang terdalam untuk menjadi " following' sesesorang.

Sentuhan itu barupa sudut pandang, inovasi, kesegaran ide, sudut pandang yang balance, kekaguman, nuansa baru dalam jurnalistik atau mungkin curiousity ( rasa ingin tahu ) yang tinggi terhadap artikel yang ditulis oleh Kompasianer. Following adalah proses yang majemuk dan penuh teka-teki.

Terlepas dari posisi apapun anda, ketertarikan kepada sebuah artikel biasanya karena kepadatan bahasa, keluasan analisa, menawarkan sudut pandang berbeda, menggelitik curiousity ( keingintahuan ), judul yang bombastis, penulis yang sudah ternama, penulis yang sudah pernah dikunjungi sebelumnya dan lainnya. Itulah yang dapat saya simpulkan. ...(  Bersambung )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun