Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Berkebutuhan Khusus dan Keunikannya (Bagian 1)

7 Juni 2018   21:35 Diperbarui: 7 Juni 2018   21:55 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini aku janji mendatangi wisuda di sebuah sekolah. Berangkat pukul 15.15 selepas Ashar. Dengan kecepatan lumayan kulaju sepeda anginku menerabas panas jelang senja. Kulihat acara sudah dimulai. Serombongan pejabat daerah duduk di kursi kehormatan. Sementara di sisi bersebelahan para orang tua peserta didik tampak khidmat menikmati acara. 

Ini adalah wisuda tiga sekolah jadi satu, sebuah boarding school khusus untuk orang miskin yang langsung bekerja selepas mereka lulus sekolah. Sebuah projek yang menyita dana besar, ambisius tetapi menjadi hal yang membuat daerah lain karena keberhasilannya membentuk peserta didik yang cerdas , berkarakter , langsung laku di dunia kerja dan juga disiplin dan taat pada guru serta aturan.

Diantara para tamu kulihat temanku. Seorang guru yang pernah megajar di sebuah SLB. Kami pun jadi seperti reunian. Sambil menikmati wisuda dan rangkaian acaranya kami mengobrol membunuh waktu.

Dia menceritakan beberapa kisah anak berkebutuhan khusus yang sangat banyak butuh perhatian namun juga unik.

Sebut saja Aline.Aline seorang anak sangat lincah, bahkan cenderung hiperaktif. Oleh karenanya ayah ibunya tak begiru risau ketika dia tumbuh besar dari Kelas Tk O besar sampai Kelas I. masalah timbul ketika dia Kelas II , karena gerakannya semakin tak terkendali. Dia selalu tak bisa diam, tertarik dengan hal-hal yang bergerak. Kincir angin, Kincir air, bola yang menggelinding dan semua benda bergerak. Diagnosa dokter memutuskan dia harus diobati. Aku bertanya kenapa baru sekarang ?

Temanku lalu mengurai cerita. Waktu kecil Aline pernah jatuh dari tempat tidur dan kepalanya terbentur. Kecelakan sederhana ini mungkin tidak diperhatikan sampai kasus tersebut semakin serius dan butuh penangan seorang psycholog untuk Aline.

Kasus ke dua adalah si Exon. Exon juga hiperaktif dan cenderung apatis karena riwayat kehamilan ibunya . Sewaktu di kandungan ibu Exon sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan juga minuman beralkohol. Bisa dipastikan efeknya akan kesana.

Temanku melanjutkan ceritanya. Semua anak berkebutuhan khusus butuh perhatian lebih tetapi mereka juga punya kelebihan khusus...Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun