Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | 5 Juni 2018

25 Mei 2018   19:23 Diperbarui: 25 Mei 2018   19:46 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pinterest.com/a_vanderpoel)

Enam tahun bukanlah penantian singkat untuk menemuimu

Di hari itu semua harus kujelaskan alasanku menunggu

Di saat itu pula harus kupertahanankan alasanku selama itu

Di detik itu pula dua jam aku harus berdiri dan memandang dengan penuh energi

7 Cahaya kebenaran dan keteguhan bersatu menuju satu kepaduan

Saat kata, alasan, argumen, bukti dan semua yang telah kuperbuat

Menjadi sebuah kalimat penentu kapan aku harus segera berlalu

Dan memastikan masa depanku sesegera aku menuju

Disaksikan 4 bulan kecilku serta satu Matahari dan rembulann hatiku

Kupastikan semua harus kulewati dengan penuh arti

Ditonton oleh sekelompok kritisi yang aku harap santun berbagi

Diujikan semua pertanyaan untuk segera di jawab dengan hati dan pasti

Kutadahkan tangan hanya kepadaNya

Saat semua harapan tak akan disia- sia

Kutadahkan pinta tertuju untuk dan dengan cintaNya

Saat semua pasrah kuberikan setelah aku lama perjuangkan

Ya Tuhan, Penguasa Semesta Raya

Sucikan hati dan luruskan niatku selepas itu

Agar aku nikmati berkahMu dalam perjalananku

Agar aku tuliskan syukurku dalam untaian doa kepadaMu

Telah aku tuliskan hari ini adalah saat aku awali

Semua perjuangan besar untuk menjadi sang pengabdi

abdikan ilmu dan semua yang aku tahu

Di jalanNya yang penuh syahdu dan madu

Ku ingin jaga setiap lembar langkahku adalah ridhoNya

setiap ketukan kata adalah syukur kepadaNya

Dalam beragam talenta yang telah dianugerahkanNya

Yang bahkan aku tak sanggup berkata bagaimana

Perjalananan ini baru akan dimulai

Bukan hanya sekedar memakai toga atapun memindah samir 

Bukan pula tentang indahnya malam graduasi

Bukan juga hingar bingarnya suara musik atau alunan rebana

Semua baru akan ditapaki

Semua harus dimulai dari target yang pasti

Karena umur sudah tak ambil peduli

berkurang terus setiap hari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun