Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sastra, Dunia Baru yang Mulai Mempesonaku

25 Maret 2018   13:50 Diperbarui: 25 Maret 2018   13:56 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hidup seseorang bisa menjadi beragam makna, tergantung dari cara dia menikmati dan merasakan " taste' nya. Pilihan seseorang untuk merasakan hidup yang lebih baik dan lebih hidup juga ditentukan oleh komunitas mana dia bergaul. setiap komunitas akan mempengaruhi cara kita memandang sesuatu, entah itu dari kaca mata hitam, putih atau abu- abu. Kadang kita perlu memakai sudut pandang orang lain dan yang lainnya untuk bisa mendapat posisi yang tepat dan menyikapi suatu masalah dan memecahkannya. Tak terkecuali sastra.

Aku sudah mengenal sastra sejak lama, bahkan sejak duduk di bangku SD. beratus puisi pun sudah aku buat, puluhan novel pun sudah aku baca. Juga resensi film dan lainnya. Novel Indonesia dan Inggris pernah jadi menu harianku. Bahkan lomba menulis puisi dan membacanya pernah aku ikuti. 

Tetapi sejauh itu belum ada yang mampu mengubah pandanganku dan passion ku tentang sastra. Semua seperti mengalir tanpa rasa. Hal ini mengakibatkan sulit bagiku untuk menulis puisi bila tak ada mood yang mendekati. Hanya mampu keluara imagi pada saat hati dan rasa tersakiti atau mungkin riang tak berperi. Ah susah ternyata menulis itu, itu kesimpulan awalku.

Hari terus berlalu , zaman terus berganti dan selera pun terus berubah seiring bertambah usia. Pergulatan batin dalam memaknai kehidupan dan apa yang mesti dilakukan dalam mengatasi segala persoalan membuat aku semakin perlu untuk mentransfer pengalaman tidak sekedar untuk dinikmati diri sendiri tetapi bagaiman supaya orang lain pun turut serta merasakan kemanfaatan dari apa yang kita miliki. 

Nah, di titik inilah semua berbalik 180 derajat. Bagai mendapat anugerah yang tak terhingga. Segala yang aku inginkan jadi nyata. Hari ini ingin membuat puisi maka jadilah antologi puisi. Hari esok ingin membuat cerpen maka jadilah antologi cerpen, hari yang lain ingin membuat prosa dan karya sastra yang lain mulai menggoda untuk dilirik. Ah semoga tidak sekedar dilirik tapi benar untuk dirasakan oleh orang banyak.

Dari apa yang telah aku lalui itu sebuah perjalanan yang teramat sangat lama sekali. Tidak mudah untuk menoleh ke satu sisi. Saat dimana dulu aku disibukkan oleh riset dan segala hal yang beraroma formal intelektual maka semua karyaku pun bernada sama. Ada riset tentang experimental, class room action research, studi kasus bahkan R and D dengan beragam produk. 

Juga hasil formal educational yang lain seperti artikel di jurnal ilmiah, artikel di koran dan juga best practice dan modul dan worksheet. Semuanya itu telah melewati masa -- masanya walaupun aku pun tak ingin meninggalkannya. Namun ada saat dimana pesona sastra mulai menggoda. 

Saat dimana semua pengalaman pribadi, orang di sekitar , kolega, tetangga, teman dekat, teman jauh, saudara dan bahkan orang yang tak suka dengan kita menjadi topik yang layak untuk dituangkan dalam ragam sastra seperti puisi, cerpen, prosa bahkan mungkin lagu dan juga film pendek. Dua yang terakhir ini sangat menggoda sekali. Terutama bila puisi kita gubah ke lagu.

Semua hasil sastra seakan membuat otak kita bagian kanan yang didominasi oleh kreativitas dan inovasi menjadi tidak tahan untuk segera digali. Semua sama- sama ingin segera menjadi sebuah hasil karya yang menyeruak keluar dari dunia yang telah terkungkung dalam waktu yang cukup lama. 

Pesona sastra ini telah membuat aku jatuh cinta dengan dunia baru yang membuat kreativitas dan inovasiku tak berhenti dan tak pernah berhenti sampai pada saat menonton TV dan mendengarkan lagu pun tiba- tiba saja semua ide menjadi bermunculan. Maka yang segera aku lakukan adalah menuliskan judul dan sedikit sinopsis untuk aku tindak lanjuti pada saat aku ada waktu luang di lain hari.

Itulah pesona sastra. Siapapun bisa jatuh cinta dengan dunia sastra dan siapapun di usia berapapun bisa memulainya. Selamat berkarya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun