Awalnya dia kepepet, tapi karena enak diulangi terus. Nah ini, yang membuat seseorang merasa nyaman untuk terus berhutang, berganti-ganti target. Dan mencoba juga ke aplikasi peminjaman online. Dikepala isinya adalah "hutang", "mau pinjam kemana lagi ya". Bahkan iklan yang muncul di hpnya juga tentang hutang.
Hidupnya terjebak dalam lingkaran hutang. Kalau sudah seperti ini maka sudah harus segera berubah. Harus segera "bertaubat". Maksud bertaubat disini adalah segera mengakhiri pola pikir untuk mengandalkan hutang.Â
Solusi Supaya Hutang Segera Lunas?
Pasti anda bertanya, lalu apa solusinya supaya hutang segera lunas? Ada 2 hal yang harus segera dilakukan. Anda harus memperbaiki semangat diri dan pola pikir anda.Â
Kenapa yang pertama adala semangat diri? Karena ketika seseorang itu hanya mengandalkan hutang biasanya dia sudah tidak lagi memiliki semangat untuk mencoba jalan lain.Â
Rasanya sudah buntu, seakan dunia tidak ada cahaya lagi. Inilah pentingnya memperbaiki semangat diri supaya hidup menjadi bercahaya lagi dan memiliki harapan untuk melakukan usaha yang lain. Semangat...semangat...semangat. Percayalah Tuhan itu luas sekali rejekinya, dimanapun pasti ada rejeki dari TUHAN.
Yang kedua adalah perbaiki pola pikir anda yang selalu mengandalkan hutang menjadi mengandalkan Tuhan. Berpikir bahwa Tuhan itu Maha Luas Rejekinya sehingga seharusnya masih ada jalan, masih ada kesempatan yang belum dicoba. Karena banyak atau sedikitnya rejeki seseorang itu tergantung dari isi pikirannya.Â
Kalau berpikirnya memang baik, berpikirnya suka dengan uang maka pasti rejeki datang. Saya sering membaca pengalaman mereka yang sudah belajar AMC, rejekinya bisa datang dari arah mana saja sehingga kondisi hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya,
Ingatlah bahwa setiap kesusahan yang dialami oleh setiap manusia adalah hasil dari tarikan pikirannya sendiri, bukan Tuhan yang menghukum atau menguji. Karena itu jagalah pikiran kita supaya selalu baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H