Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hati-hati ketika Bertanya ke Orang yang Salah

23 Agustus 2021   10:36 Diperbarui: 23 Agustus 2021   10:42 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertanya sesuatu itu butuh ilmu yang benar juga, hati-hati ketika bertanya ke orang yang salah. Ada pepatah yang bilang "malu bertanya sesat dijalan". Anda semua tentu sering mendengar pepatah ini.

Pepatah ini tidak bagus juga, karena membuat orang jadi mudah bertanya. Ada apa-apa sedikit lalu bertanya, tidak tahu sedikit lalu bertanya. Yang membuat celaka lagi adalah ketika bertanya ke orang yang salah. 

Banyak orang bertanya ke orang yang salah dan mendapat jawaban yang sebenarnya salah. Tapi karena sosok orang yang dijadikan tempat bertanya itu dianggap figur yang "lebih" maka jawabannya ditelan saja dan dianggap sebuah kebenaran. Inilah bahaya yang membuat hidup seseorang menjadi salah juga.

Bahayanya sering Bertanya

"jangan tanya saja, cari dulu di buku ada. Dibaca bukunya", saya ingat dulu ini teguran dari dosen saya waktu kuliah di STTTelkom Bandung. Beliau banyak sekali memberikan teguran yang menyadarkan saya atas banyak kesalahan dalam pikiran saya. Dari kecil, hampir kita semua diberikan pemahaman bahwa jika tidak tahu maka harus "bertanya". 

Hampir semua dosen saya dulu menegur saya karena sering bertanya. Dan ada satu dosen yaitu dosen wali yang menjelaskan ke saya "kalau kamu bertanya, itu namanya kamu tidak berpikir. 

Orang yang berilmu itu adalah orang yang berpikir. Bukankah di agama tidak disuruh bertanya tapi disuruh Iqra' alias Membaca". Penjelasan beliau seolah menampar saya.

Bertanya ke Orang yang Salah?

Bulan lalu ada seorang ibu peserta kelas AMC Online yang cerita bahwa dia dulu pernah sakit gatal-gatal, lalu ibu ini pergi ke orang yang disebut "orang pintar", bertanyalah ibu ini ke orang ini tentang penyakit gatal-gatalnya. Dan jawaban dari "orang pintar" ini adalah bahwa penyakitnya itu kiriman dari seseorang yang pernah disakiti. 

Lalu si ibu ini dikasihi jimat, dikasih amalan untuk dibaca yang katanya menolak kiriman itu. Tapi seminggu kemudian gatal-gatal masih berlanjut. Si ibu ini memutuskan untuk pergi ke dokter untuk menanyakan penyakitnya, dan dokter setelah memeriksa menjawab "ibu alergi".

Bertanya itu boleh saja, tapi bertanyalah kepada orang yang tepat, jangan bertanya ke banyak orang apalagi orang itu tidak memiliki keahlian yang anda tanyakan

Perhatikan kisah ibu ini, dia mengalami kejadian gatal-gatal, tapi mendapatkan penjelasan yang berbeda dari dua orang yang berbeda. Jelas saja si "orang pintar" itu menjawab bahwa ada yang mengirim, karena memang sebatas itu pengetahuannya. Sedang si dokter menjawab "ada alergi".

Perbedaan pengetahuan membuat perbedaan jawaban. Maka hati-hatilah jika bertanya ke orang yang salah.

Kurangilah untuk Bertanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun