Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Coba Cara Ini Supaya Anda "Dikejar Uang"

20 April 2021   12:45 Diperbarui: 20 April 2021   13:22 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikejar uang artinya seolah-olah uangnya yang mengejar-ngejar kita. Bukan berarti uangnya punya kaki lalu lari menuju kita. Kita terlihat diam tapi uangnya datang dari arah mana saja. Tentu anda ingin selalu dikejar uang bukan? tapi selama ini banyak orang berpikir salah yaitu mengejar uang.


Yang diajarkan sejak kecil adalah mencari uang, atau menjemput uang. Saya mencoba eksperimen untuk membalik semua cara berpikir itu. Karena saya memahami bahwa cara berpikir kita bisa diprogram ulang. Anda bisa baca buku saya yang berjudul 10 keajaiban pikiran untuk memahami bagaimana pikiran itu bekerja. Cara berpikir kita menentukan bagaimana hidup kita. Kalau cara berpikirnya rumit maka ya hidupnya penuh kerumitan. Tapi kalau cara berpikirnya menyenangkan maka pasti hidupnya menyenangkan.

Ubah Cara Berpikir Anda Tentang Uang

Saya mau buat sebuah analogi tentang dikejar uang. Uang kertas itu kalau kita kasih kaki maka  dia bisa berlari cepat karena kecil. Kalau uang itu berlari maka tentu lebih cepat daripada kita. Kalau mengejar uang maka anda harus berlari lebih kencang dari uangnya. Uangnya lari menjauh dan anda mengejarnya. Coba anda pikirkan. Ini yang dialami oleh kebanyakan orang, yaitu merasa capek atau lelah ketika melakukan usaha dalam mendapatkan uang. Karena dipikirannya mengejar uang. Yang namanya mengejar itu pasti capek. Coba ubah cara berpikirnya menjadi dikejar uang. Saya sedang menulis buku baru yaitu Kitab Penarik Rezeki (KPR) sebagai panduan untuk menarik rezeki dari segala penjuru mata angin.

Pengalaman Saya hari ini Dikejar uang

Hari ini senin tanggal 19 April 2021, masuk puasa hari ketujuh. Tadi pagi jadwal kelas AMC online memang waktunya kosong. Karena harus adil dengan aktivitas lainnya. Jadi sehabis sahur dan shalat subuh, keluar rumah menyiram tanaman kemudian bisa tidur lagi. Bisa bangun lebih siang dari biasanya. Ketika bangun jam 10 siang, mandi lalu menyalakan handphone.

Ada pesan whatsapp masuk "pak firman,honor untuk pendampingan bimtek dari pemkab madiun sudah kami transfer ya". Tuh kan bener, tidurnya orang puasa itu bernilai kebaikan. Lalu siangnya saya dapat telepon dari seorang teman yang mau membayar hutang. Jam 2 siang ada yang order buku alpha telepati dan kitab 101 sugesti. Sekitar jam 4 sore ada staf admin kantor yang menelepon bahwa ada bonus dari vendor antena satelit. Barusan tadi ada email yang berisi pembagian dividen saham sudah masuk.

Terlihat uang yang mengejar saya. Dan saya seharian ini santai, tadi sore jemput istri dan anak di rumah neneknya. Ini menjelang tidur saya menulis blog ini dan membuat audio catatan harian untuk Channel Youtube Cahaya kehidupan.

Ingin Dikejar Uang Juga?

Kalau anda ingin dikejar uang, maka caranya mudah yaitu cintai uangnya. Kalau anda benci sama uang, anda tidak suka dengan uang maka tentu uang menjauh. Sama halnya anda benci dengan seseorang maka seseorang itu pasti menjauh. Jadi bukan salah uangnya, bukan juga salah TUHAN. Tapi karena pikiran anda sendiri yang membuat uang menjauh dari anda. Rombak total isi pikiran anda, perbarui logika anda. Ganti semua cara berpikir anda.

Dokpri
Dokpri
Sadarilah bahwa rezeki anda itu berbanding lurus dengan isi pikiran anda. Bukan faktor luar yang membuat uang menjauh, melainkan pikiran anda sendiri. Maka sibuklah "masuk" ke dalam pikiran anda, sibuklah untuk mengelola isi pikiran anda supaya anda menjadi pribadi yang disukai uang dan anda yang dikejar uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun