Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjadi Kaya itu Menyenangkan, Kenapa Takut?

27 Februari 2021   12:05 Diperbarui: 27 Februari 2021   12:13 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi kaya itu menyenangkan, tapi banyak orang takut. Saya juga heran, kenapa banyak orang takut untuk kaya. Banyak doktrin atau ajaran atau ceramah yang menggambarkan seolah-olah orang kaya itu salah, orang kaya itu penuh dosa, orang kaya itu dzalim dan sejenisnya. Ajaran dan ceramah seperti ini yang tanpa disadari membuat banyak orang takut untuk kaya.

Bahkan saya pernah sampaikan di beberapa artikel sebelumnya bahwa penyebab seseorang itu uangnya sedikit adalah karena alergi dengan uang. Takut dengan uang. Anda pasti protes, "mana ada orang yang takut sama uang, semua orang mau dengan uang". Itu dimulutnya, tapi dalam pikirannya justru banyak program yang kebalikannya.

Alergi Bicara Kekayaan

Saya punya teman yang dia tidak suka ketika membahas tentang uang, tentang kekayaan. Maunya bahas akhirat saja, lalu saya sering nasehatin dia "kita ini hidup didunia, ya harus lebih banyak bahas dunia. Kalau didunia baik, maka pasti diakhirat juga baik". Teman saya ini kehidupannya sungguh menyedihkan, dia tinggal ngekost bersama istri dan anaknya, Motor sudah butut juga. Saya sering bantu dia, ngasih uang ke anaknya. Orang seperti teman saya ini bukan hanya ada satu tapi banyak.

Banyak orang alergi bicara kekayaan. Alergi bicara uang. Takut dengan uang. Tapi sibuk bekerja, sibuk jualan, sibuk berbisnis. Lalu bagaimana bisnisnya bagus kalau takut dengan uang?

Ajaran tentang Uang yang Salah

"Uang itu sumber malapetaka, uang itu membuat orang jauh dari agama", saya mendengar ceramah yang isinya ada seperti ini di youtube dan langsung saya ganti saja dengan review mobil. Terkadang, banyak ajaran, banyak ceramah, banyak buku menyalahkan uang atas ketidaknyamanan yang ada didunia ini.

Menjadi Kaya itu Menyenangkan

Menjadi kaya itu menyenangkan, ketika orang tua menginginkan sesuatu maka kita bisa langsung memberinya. Ketika ada adik atau kakak yang butuh uang langsung bisa membantu. Melihat masjid belum selesai bisa membantu, melihat orang dipinggir jalan meminta maka bisa memberi. Ketika anak ingin sesuatu maka langsung bisa memberi. Istri atau suami langsung bisa kita berikan apa yang dimau. Menjadi kaya itu menyenangkan, menjadi kaya itu membuat tenang ketika beribadah. Lebih khusuk shalat, karena tempatnya bersih, tidak memikirkan hutang, tidak memikirkan anak yang belum bayar sekolah. Darimana dasarnya yang mengatakan uang itu sumber malapetaka?

Ketika kaya maka anda bisa membantu sekitar anda, ketika kaya maka anda pasti jauh lebih baik, lebih tenang dan tentunya lebih bahagia. Memang bahagia tidak butuh uang, setuju. Tapi dengan adanya uang maka pasti level kebahagiaan kita meningkat. Tidak ada yang perlu ditakuti dari menjadi kaya itu. Tuhan malah suka dengan pribadi yang kaya, karena bisa membantu manusia dan makhluk lainnya. Menjadi kaya itu menyenangkan, maka mulai sekarang beranilah untuk berpikir kaya, jangan takut dengan uang. Berhentilah untuk mengikuti ceramah-ceramah yang isinya mengajarkan ketakutan kepada uang dan kekayaan ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun