Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukti Kekuatan Pikiran itu Ada di Semua Ajaran Agama

10 Juli 2019   13:07 Diperbarui: 10 Juli 2019   13:15 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
autismchaostocalm.com

Kekuatan pikiran itu ada di semua ajaran agama, hal ini memang mutlak ada. Mustahil ada sebuah agama yang tidak mengajarkan tentang "berpikir". Kenapa saya katakan mustahil, karena berpikir adalah kunci kehidupan manusia.

Dan semua agama tentu mengajarkan manusia untuk menjalani kehidupan yang baik, maka pasti ada kekuatan pikiran di semua ajaran agama. Sebagai seorang yang menyenangi pembelajaran terhadap pikiran manusia sejak usia sma dulu maka saya mencoba melihat kekuatan pikiran sebagai sesuatu yang universal dan berlaku ke semua manusia.

Di tulisan kali ini saya ingin menunjukkan bukti bahwa kekuatan pikiran itu ada disemua ajaran agama, dalam hal ini saya mengambil agama yang umum di Indonesia.

Pertama, Saya mulai dari Agama Islam,

Dalam Islam sudah tidak asing lagi dengan kata berpikir, orang-orang yang berakal dan orang berilmu. Banyak ayat dalam kitab suci Alquran yang memang menyuruh manusia untuk berpikir dan merenung. Saya coba temukan sebagian ini :

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (Al-Quran Surah Az-Zumar: 42)

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (QS.Al-Baqarah: 219)

Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. (Al-Quran Surah Ar-Ra'd: 4)

Dan masih banyak lainnya, anda bisa baca tulisan saya tentang muslim harus berpikir juga ya:

Kalau anda mengaku muslim maka berpikirlah

Kedua, saya melihat dari alkitab,

Ada sebagian ayat yang saya temukan tentang kewajiban untuk berpikir. Seperti dibawah ini :

Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia."  2 korintus 8:21
"Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia."  
Allah dengan jelas menasihatkan,  "...saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."  (Filipi 4:8).

Perhatikan pula yang disampaikan Tuhan kepada Yosua,  "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (Yosua 1:8).

Ketiga, bagaimana dengan di ajaran hindu?

saya mencoba mencari sebagian saja ajaran hindu yang membenarkan tentang kekuatan pikiran. Berikut diantaranya:

Ajaran Hindu mengajarkan kalau badan yang membungkus kesadaran terdiri dari dua jenis badan, yaitu badan fisik dan badan pikiran. Seperti yang termuat di dalam dua puluh empat tattva (asas dasar) dari Samkhya Darsana, Panca Maya Kosha dari Vedanta Darsana dan Yoga Sutra dari Yoga Darsana.

Lalu yang keempat di agama buddha,

Saya coba mencari rujukan tentang ajaran Budha yang sarat tentang pengolahan pikiran. Diantaranya seperti ini, Agama Buddha juga mempunyai peranan besar dalam bidang psikologi. Dikatakan bahwa agama Buddha adalah sains mengenai pikiran.

Buddha, jauh sebelum Aquinas atau Heisenberg, menekan kan keunggulan pikiran dalam persepsi dan bahkan dalam "penciptaan" realitas. Salah satu konsep sentral dalam Buddhisme adalah gagasan tentang "segala sesuatu diciptakan dari pikiran".. Perbedaan apapun antara subyek dan obyek adalah khayal dan di pilah-pilah oleh kesadaran yang diskriminatif.
Dalam Avatamsaka Sutra bab 20, Buddha menggunakan sebuah metafor :

"Pikiran adalah seperti seorang artis
Yang melukis seluruh dunia....
Bila seseorang mengetahui cara kerja pikiran
Sebagaimana ia secara universal menciptakan dunia
Orang ini lalu melihat Buddha
Dan memahami sifat-dasar Buddha yang sejati dan aktul."

Didalam kitab Abhidamma dan kitab aliran Yogacara seperti Samdhinirmocana Sutra di jelaskan secara terperinci mengenai berbagai macam kondisi pikiran dan kategori kesadaran. Tidak lah mengherankan bila banyak neuroscientist dan psychotherapist terkemuka di dunia menjadi pelopor dalam mempelajari agama Buddha untuk di gunakan dalam studi seperti terapi untuk gangguan tidur, penyembuhan terhadap pemikiran dan bentuk-bentuk mental ya ang negatif, pemahaman terhadap proses terjadi nya mimpi, tidur, dan proses kematian.

Jadi salah besar ketika mengatakan bahwa agama dan kekuatan pikiran itu terpisah, lalu mengatakan ketika menggunakan kekuatan pikiran berarti tidak menggunakan Tuhan. Perlu membaca lagi ajaran agama kita dengan lebih dalam lagi supaya saadar bahwa Tuhan justru menyuruh kita untuk Berpikir.

autismchaostocalm.com
autismchaostocalm.com
Penutup

Banyak bukti kekuatan pikiran itu ada di semua ajaran agama, sehingga mempelajari pikiran dengan benar adalah kewajiban semua pemeluk agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun