Puasa ramadhan tahun ini jika dihitung sudah melewati sepuluh hari pertama, bagaimana puasa kamu? tetap semangat ya. Sehabis shalat tarawih, saya menyempatkan berbagi artikel di blog ini. Ditemani segelas orange juice dingin yang membuat inspirasi saya terus ada untuk berbagi pencerahan dan kesadaran tentang kehidupan melalui tulisan-tulisan saya ini.Â
Sebagai muslim tentu saya juga melakukan ibadah Puasa di bulan suci ini yaitu bulan ramadhan, melakukan ibadah puasa di bulan ini memang sesuai ajaran agama islam. Tapi, kalau kita melakukan sesuatu maka pasti harus tahu apakah yang kita lakukan itu berhasil atau tidak, sama juga dengan ibadah puasa ramadhan ini, kita harus tahu apa ukuran penting dari puasa ramadhan disebut berhasil dan diterima ALLAH.
Kalau anda membaca di banyak artikel, mendengarkan ceramah, menonton video tentang ibada puasa Ramadhan, maka hampir semuanya mengatakan bahwa tujuan dari ibadah puasa adalah untuk menjadi orang yang bertakwa. Ini sesuai dengan ayat di Alquran yaitu Surat Al-Baqarah : 183 yang artinya sebagai berikut :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
Tujuan dari berpuasa adalah menjadi pribadi yang bertakwa, sehingga kalau kita setelah melewati bulan Ramadhan itu tidak menjadi pribadi yang bertakwa maka itu artinya puasa kita sia-sia saja, hanya mendapat lapar dan haus serta hanya ikut-ikutan saja. Ikut-ikutan buka puasa, ikut-ikutan sahur dan ikut-ikutan merayakan haru raya Idul Fitri. Tentu yang menjadi pertanyaan adalah apa ukuran pribadi yang bertakwa itu? Kali ini saya ingin membahas makna pribadi bertakwa dari sisi yang lain yaitu kesuksesan. Saya selalu mengartikan pribadi yang bertakwa adalah pribadi yang sukses. Sehingga ukuran penting bahwa ibadah puasa kita dikatakan berhasil dan diterima ALLAH adalah diri kita semakin sukses. Sukses disemua bidang, sukses di karir, sukses dibisnis, sukses dikeuangan, sukses dikeluarga dan sukses dipergaulan, tentu kesuksesan utama adalah sukses dalam mengenali, mengontrol dan memaksimalkan pikiran.
Pemahaman yang umum ada dimasyarakat tentang takwa adalah "menjauhi larangan dan menjalankan perintahnya", definisi ini memang benar tapi ya hanya definisi umum saja. Kalau saya buat definisi yang lebih jelas dari takwa adalah : Mampu mengendalikan pikiran untuk mencapai tujuan hidup dan tidak mudah terpengaruh dengan orang lain. Saya membuat definisi itu karena memang hakikat dari puasa adalah mengendalikan pikiran, jadi kalau setelah puasa anda tetap saja tidak bisa mengendalikan pikiran dan mudah sekali terpengaruh omongan orang lain maka itu artinya puasa anda sia-sia saja. Dan sepertinya banyak sekali manusia yang puasanya sia-sia saja, hanya mendapat lapar dan haus.
Jadi boleh saya katakan : Ukuran penting dari diterimanya ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah bertambahnya SALDO Rekening kita. Betul kan? Coba Renungkan !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H