Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Inilah Hubungan Ibadah Puasa dengan Kekuatan Pikiran

11 Mei 2019   11:37 Diperbarui: 11 Mei 2019   12:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buat sahabat muslim tentu sudah memasuki bulan suci Ramadhan, yaitu bulan yang wajib bagi kita umat muslim sedunia untuk melakukan ibadah puasa di siang harinya. Tentu anda yang membaca artikel ini pasti juga melakukan ibadah puasa. 

Kali ini saya ingin membahas tentang hubungan puasa dengan kekuatan pikiran, berbeda dengan kebanyakan orang ya, kalau banyak orang biasanya membahas hubungan puasa dengan pahala, atau hubungan puasa dengan ketakwaan.

Tentu anda bertanya-tanya, apakah ada hubungannya antara puasa dengan kekuatan pikiran? bukannya puasa itu adalah untuk menahan lapar dan haus? Dibaca terus ya artikel ini agar anda mendapat pencerahan tentang hubungan puasa dengan kekuatan pikiran.

Berpuasa memang yang terlihat adalah menahan lapar dan haus serta menahan untuk tidak melakukan hubungan suami istri di siang hari. 

Sepintas sih memang terlihat seperti hanya tindakan fisik saja saja ketika tidak makan dan tidak minum, tapi kalau kita mau telaah lebih detil lagi maka sesungguhnya tidak makan dan tidak minum itu adalah bentuk dari pengendalian kekuatan pikiran. 

Pikiran semua orang Indonesia tentu sudah terprogram bahwa kalau pagi harus sarapan, lalu siang harus makan siang bahkan juga ada program untuk ngopi di sore hari. Karena dari kecil sudah terprogram di pikiran untuk makan siang jam 12 maka ketika mendekati jam 12 siang pasti sudah terasa lapar. Yang membuat muncul rasa lapar itu adalah perintah dari pikiran kita. 

Berbeda dengan seseorang yang terbiasa sejak kecil makan siang jam 2 siang, maka pasti baru muncul rasa lapar ketika menjelang jam 2.

Artinya, rasa lapar sekitar jam 12 itu adalah perintah dari pikiran karena ada program di pikiran yang mengatakan bahwa makan siang harus jam 12. Tapi begitu menjalani ibadah puasa maka kita harus mengendalikan rasa lapar itu, berarti harus mengendalikan pikiran supaya menghentikan memberi perintah rasa lapar. 

Dari situasi ini terlihat bahwa ibadah puasa adalah untuk melatih mengendalikan kekuatan pikiran, sehingga ketika dalam waktu satu bulan kita sudah terbiasa untuk mengendalikan pikiran tentu efeknya kekuatan pikiran menjadi senjata bagi kita untuk diarahkan demi tercapainya tujuan hidup kita. Bahasa dalam Alquran adalah "berpikir", banyak ayat yang memerintahkan kita untuk "berpikir". Arti dari berpikir adalah mengendalikan kekuatan pikiran.

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." QS-Al Baqarah:30

Sangat luar biasa ya tujuan dari ibadah puasa itu, itulah kenapa seharusnya semua orang menjalankan ibadah puasa bukan hanya semata-mata sebagai kewajiban kepada ALLAH tetapi seharusnya menjadi kebutuhan bagi diri kita supaya menjadi pemimpin bagi pikiran kita sendiri. 

Faktanya, banyak orang itu sekarang sedang dikendalikan oleh pikirannya, banyak orang justru diperbudak oleh kekuatan pikiran, padahal seharusnya pikiran itu kita gunakan dan diarahkan. 

Misi saya dalam kelas AMC (Alpha Mind Control) adalah agar semua orang mampu menggunakan pikirannya dengan benar, sesuai dengan perintah ALLAH bahwa manusia itu seharusnya menjadi khalifah di muka bumi, khalifah itu maknanya pemimpin. Dan pemimpin yang paling dasar adalah memimpin diri sendiri alias memimpin pikirannya.



Marilah kita berpuasa dengan memahami makna yang sesungguhnya yaitu puasa sebagai bentuk pengendalian kekuatan pikiran, sehingga setelah melewati bulan Ramadhan ini kita semua menjadi pribadi yang fitrah atau kembali ke settingan awal yang sudah ALLAH berikan untuk kita, yaitu sebagai pemimpin bagi diri sendiri, sebagai pengatur dari pikiran kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun