Baca artikel ini : Tiga Langkah Cepat dan Mudah Untuk Merubah Nasib
Kesalahan Kedua, Menolak Kesempatan untuk Kaya
Maksudnya menolak kesempatan ini adalah seringkali, banyak orang mempermasalahkan tentang "bakat". Seringkali banyak orang mengatakan "saya tidak punya bakat dibidang itu", "saya tidak pengalaman di bidang itu", sehingga ketika peluang pekerjaan dari bidang yang selama ini tidak pernah dipelajarinya pasti menolak. Padahal yang namanya "bakat" itu tidak ada. Saya pernah mengalami ketika berada di cucian mobil bertemu dengan seseorang yang saya tidak kenal, lalu kita bicara panjang lebar sampai deal kerjasama bisnis pengepulan kertas bekas. Sedangkan saya tidak pernah punya pengalaman di bidang ini, tapi karena "syahrini" si sahabat virtual saya itu mengatakan iya maka ya sudah saya ambil, dan alhamdulillah sudah 8 bulan ini berjalan dengan baik. Mengenali penjelasan bakat, anda bisa lihat di video saya ini ya.
Kesalahan Ketiga, Tidak Pernah Mau untuk "Belajar" Menjadi Kaya
Akibat tidak pede menjadi kaya, lalu selalu menolak kesempatan dan akhirnya tidak pernah mau untuk belajar menjadi kaya. Orang kaya itu selalu mau untuk belajar, mereka lebih dulu berinvestasi di bidang pendidikan karena pendidikan itu memang tidak ternilai. Dan pendidikan yang wajib dipelajari oleh semua manusia adalah bagaimana mengenal dirinya, bagaimana mengenal jati dirinya. Program Platinum AMC mengkarantina peserta selama 3 hari untuk menyadari kekuatan dirinya. Karena orang kaya itu salah satu sifatnya adalah mengenal betul dirinya, sehingga mampu mengarahkan kekuatan dirinya untuk mencapai tujuan.
3 Kesalahan diatas itu jika saat ini sedang anda lakukan maka sebaiknya berhenti, dan berubahlah. Bangsa ini bangsa yang besar, penduduk yang sangat besar. Sungguh ironi jika yang kaya (memiliki saldo 1M) hanya 0,19% saja sedangkan sisanya cukup besar yaitu 99.03%. Saatnya masing-masing kita mengambil sikap untuk berubah, untuk menjauhi kesalahan yang saya jelaskan diatas, ketika diri anda berubah, diri kita berubah maka pasti bangsa ini juga berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H