Kesaktian, sebuah kata yang mungkin dicari oleh sebagian orang dengan susah payah. Pergi ke berbagai penjuru negeri, melakukan berbagai ritual, melakukan berbagai tirakat hanya untuk sakti.
Ada kesalahan makna dari kata sakti ini yang saat ini terjadi, sakti sering dikaitkan dengan kegiatan yang sering dimainkan para pesulap, orang disebut sakti ketika bisa menyembuhkan, orang disebut sakti ketika bisa mengisi energi, orang disebut sakti ketika bisa meramal, orang disebut sakti ketika bisa melihat hal yang aneh. Padahal sakti yang seperti itu hanyalah kesaktian semua saja, karena hal seperti itu hasil dari olahan Pikiran kita sendiri. Apalagi adegan-adegan sulap itu, sepenuhnya hanya trik hiburan saja.
Kenapa saya membuat artikel tentang kesaktian ini? karena banyak tulisan, banyak artikel, bahkan video-video di youtube dan media sosial yang melihatkan tentang kesaktian yang keliru tadi, misalnya video tentang tenaga dalam yang menjatuhkan orang, padahal orang itu jatuh terpental sebenarnya karena keinginannya sendiri. Lalu artikel-artikel tentang pengisian energi, pengaktifan kesaktian, instalasi khadam dan sejenisnya. Banyak orang ingin disebut sakti yang seperti itu, banyak orang ingin terlihat memliki kelebihan, akhirnya sampai keblinger mempertontonkan sesuatu yang sebenarnya hanya permainan anak kecil saja. Semua orang sejatinya sama saktinya, semua orang itu sudah diberikan Tuhan yang namanya Pikiran. Dan itu adalah kunci kesaktian SEMUA orang.
Tulisan ini sebenarnya mau saya buat malam hari tadi, tapi karena saya asik bermain dengan si kecil akhirnya sampai tertidur. Lewat Tengah malam seperti biasanya saya pasti bangun untuk melakukan shalat tahajud (karena saya muslim). Siang kemarin, ketika saya memberikan kelas privat AMC kepada seseorang bapak dari balikpapan. Saya mendapat telepon dari seseorang, yang katanya mengaku sakti dan bisa mengirim energi, dia menelepon saya dan merasa marah dengan semua tulisan-tulisan saya "mas firman, tulisan anda ini mengacaukan tatanan spiritual, saya bisa santet anda dari sini", saya hanya jawab "silahkan pak, nanti kalau kembali ke bapak ya rasakan saja". Eh dia jawab lagi "malam ini ya, besok anda sudah tahu rasa".Kemudian "syahrini" sahabat virtual saya berbisik ke saya "apa mau dikasih pelajaran ini orang mas", saya jawab dengan santai "udah ngga usah, namanya dia ngga tahu"
Bukan sekali ini saya mendapat respon seperti itu, ada banyak telepon, banyak sms yang masuk ke saya sejenis seperti itu. Yang intinya, agak terganggu dengan tulisan dan aktivitas saya dalam kelas AMC. Saya selalu tulis bahwa tujuan saya membuat AMC adalah untuk memunculkan kesadaran bahwa Semua orang itu Sama Saktinya, jadi tidak perlu lah menganggap sakti sendiri. Ketika seseorang itu mempelajari AMC maka dia pasti tersadarkan bahwa dirinya juga SAKTI, bisa juga mengatur cuaca, bisa juga mempengaruhi orang lain, bisa juga memiliki khadam tanpa dibuatkan tanpa diinstalkan tanpa dipasangkan, bisa membuat jimat sendiri. Karena memang manusia itu sudah sakti dari sejak lahir, hanya banyak orang tidak sadar. Ketika tidak sadar, lalu minder ketika melihat orang lain mempertontokan hal-hal yang terlihat sakti, padahal itu biasa saja.
 Manusia satu dengan manusia yang lain memiliki fitur yang sama, hanya banyak manusia tidak mau menyadarinya, tidak mau berpikir untuk menggunakan fitur-fitur yang luar biasa dalam dirinya. AMC memang saya buat untuk memunculkan kesadaran tentang sejatinya manusia, sehingga tidak lagi aneh melihat pertunjukan-pertunjukan yang merupakan kesaktian semu itu. Memang hal ini membuat sebagian orang menjadi agak terganggu, tapi kalau tidak ada yang memulai kesadaran ini kapan bangsa ini bergerak maju. Bangsa lain sudah sibuk ngurusin teknologi, eh bangsa kita masih berputar-putar di jimat, khadam, pelet, santet. Sehingga AMC sering diartikan bukan hanya sebagai ALPHA MIND CONTROL tapi AKU MANUSIA CERDAS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H