Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Langkah Ini yang "Wajib" Dilakukan Kalau Kamu Ingin Menjadi "Magnet Uang"

13 Oktober 2017   11:15 Diperbarui: 13 Oktober 2017   11:37 1433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin pagi ini, saya mau menulis artikel tentang "magnet uang", tentu banyak orang menganggap senin pagi adalah hari yang tidak nyaman, karena kembali beraktivitas setelah libur di akhir pekan.

Banyak sekali bertebaran "meme" di media sosial dan internet tentang hari senin. Ada yang benci, ada yang mengatakan "kenapa harus ada hari senin ", padahal semua hari itu sama saja. Padahal kalau mau diubah pola pikiranya, hari senin atau monday, kita ubah menjadi "money day". Ngapain juga harus membenci terhadap suatu hari ya, kalau kamu memulai hari dengan perasaan benci, perasaan jelek maka pasti nanti seharian hidupmu negatif, dan berimbas ke rejeki kamu. Bagaimana mau menjadi magnet uang kalau memulai hari dengan sesuatu yang negatif?

Ada peristiwa tadi malam yang saya anggap pas untuk menjadi ilustrasi dari artikel kali ini tentang "magnet uang". "kok saldonya nambah ya, padahal baru digesek untuk belanja baju tadi", itu yang terbersit di benak saya ketika tadi malam saya mengambil uang cash di atm. Memang sebelumnya saya ingat jumlah saldo saya, lalu saya mengajak istri untuk jalan-jalan berdua ke salah satu mall disurabaya, sambil membeli baju yang dia sukai. Tentu "logika"nya saldo saya berkurang karena sudah dikurangi membeli baju, tapi begitu saya ambil cash justru bertambah. Ajaib? Ternyata ada yang transfer saya tapi belum konfirmasi. Bukan hanya terjadi pada saya, tetapi pada teman-teman yang sudah memahami AMC.

Istilah magnet uang, dimunculkan sebagai penggambaran bahwa uang itu bisa datang sendiri, diri kita sebagai magnet untuk menarik uang itu datang. Lalu bagaimana caranya supaya diri kamu menjadi magnet uang? Beberapa hari yang lalu, ada teman kuliah saya dulu di stttelkom menghubungi saya. Dia menceritakan kesulitan kondisi keuangannya, lalu mengatakan ke saya "kamu enak banget ya fir, sudah ada semua, gimana sih caranya, ajari AMC-nya dong". Saya jawab ke teman ini, "ayo silahkan kalau mau belajar amc, ada kelasnya biar enak belajarnya". Eh dijawab "ngga usah kelas2an, kalau bisa ketemu", Sepertinya teman saya ini maunya "gratis" hehe, "belajar amc yang reguler saja itu butuh 1 hari, dari jam 9 sampai jam 5, kalau cuma ngobrol 1/2 jam mana bisa". Bukan teman saya saja yang sering mengatakan seperti itu, banyak orang juga mungkin kamu salah satunya pernah mengajak saya ketemu untuk sekedar ngobrol bahas AMC. Gimana mau jadi magnet uang, kalau disuruh belajar aja sudah ogah-ogahan.

Secara umum, ada 3 Langkah yang harus dilakukan kalau kamu mau menjadi magnet uang. Apa saja 3 langkah itu, saya sampaikan disini,

Pertama, Kamu harus Mencintai Uang.

Langkah pertama ini sangat penting, karena banyak orang hanya dimulutnya saya mengatakan mau kaya, mengatakan mau uang. Tapi didalam pikirannya ternyata tidak mau dengan uang. Dikelas AMC, ketika diawal sesi pasti saya menyuruh untuk mengisi dulu beberapa pertanyaan yang saya sebut sebagai "kuis bakat kaya", dan dari jawaban itu terlihat bahwa memang banyak peserta amc awalnya tidak suka dengan uang. Dan mereka pun sadar bahwa salah pemahamannya tentang uang selama ini.

Kedua, Kamu harus Berpikir Kaya

Bagaimana mau menjadi magnet uang, kalau berpikirnya miskin terus. Kalau berpikirnya susah terus. Contoh sederhana berpikir kaya, adalah mau untuk belajar dengan benar. Bukan hanya mau nya gratisan, apalagi sibuk menawar. Berpikir kaya itu butuh "keberanian", tidak semua orang mau berpikir kaya. Jadi bisa saya simpulkan sebenarnya tidak banyak orang yang mau untuk kaya, bukan bisnisnya, bukan juga profesi atau jenis usaha anda yang membuat anda kaya. Tetapi pikiran anda dulu yang harus benar dalam berpikir kaya itu.

Ketiga, Kamu harus Paham Bagaimana Mengarahkan Pikiran untuk "Bekerja"

Kalau digambarkan tentang "magnet uang", maka uangnya datang sendiri. Itu artinya diri kamu seolah-olah diam, diri kamu seolah-olah terlihat tidak melakukan apapun tetapi uangnya datang. Yang bergerak adalah "pikiran" kamu, sehingga wajib bagi kamu yang ingin menjadi magnet uang untuk mempelajari AMCsebagai satu-satunya metode untuk mengarahkan pikiran dengan benar. Dengan mengarahkan pikiran maka dirimu terlihat santai, tapi uangnya selalu datang.

Saya ingat ada seorang peserta AMC yang ketika dikelas mengatakan ke saya "mas firman, saya mau coba untuk diam. Saya akan dirumah saja tidak ketoko, tidak keluar rumah. Saya mau buktikan kalau bisa dapat uang meskipun diam". Saya jawab, "monggo pak, tapi kerjakan semua ya jurus-jurus AMC nya". Eh, 3 bulan kemudian bapak ini menelepon saya sambil agak nangis mengatakan "mas firman ternyata benar, ALLAH itu Maha Baik ya, meskipun diam dirumah saya bisa dapat komisi jual tanah 25juta".

Semua orang bisa menjadi magnet uang dengan mudah, asalkan orang itu "mau". Kamu juga bisa, yang penting "mau" melakukan 3 hal diatas itu. Jangan hanya sibuk mengeluh tentang kesusahan hidupmu, kebangkrutan bisnismu, beratnya hutangmu. Tapi mulailah mengambil sikap untuk membuat keputusan yang tepat dengan melakukan perubahan di kehidupanmu sendiri. Karena hidupmu sepenuhnya ada di Tanganmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun