Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sudahkah Anda Hidup Sebagai Manusia?

2 Agustus 2017   10:33 Diperbarui: 2 Agustus 2017   10:41 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Apakah yang ada disini semua manusia?", pertanyaan pertama yang pasti saya sampaikan saat memberi kelas AMC (Alpha Mind Control), saya selalu bertanya dulu apakah yang ada didepan saya itu adalah manusia, karena yang boleh belajar AMC hanya manusia. AMC adalah metode untuk mengenali, mengontrol dan memaksimalkan pikiran MANUSIA, jadi yang perlu belajar AMC adalah manusia bukan binatang hehe. Ketika saya bertanya juga ke anda yang membaca artikel ini, "apakah anda manusia", pasti anda dengan lantang berkata, "Iya, saya manusia". Tapi apakah anda sudah hidup sebagai manusia? Ataukah sebenarnya anda tahu kalau diri anda manusia tapi hidupnya seperti binatang atau tumbuhan? atau seperti benda-benda mati? Dilanjut ya bacanya.

Manusia, iya sosok makhluk yang memiliki kepala diatas, tangan dua, kaki dua, mata dua ada laki-laki dan ada perempuan, bisa bicara dan bisa membaca. Saya, anda dan semua makhluk yang memiliki bentuk fisik seperti itu disebut manusia. Tapi sudahkah anda mengenali fungsi sebagai manusia, mengenali fungsi kaki, fungsi tangan dan yang paling penting adalah mengenali kepala anda. Didalam kepala ada otak yang diciptakan Tuhan sebagai pusat dari segala kecerdasan manusia, dan pusat itu ada dalam Pikiran. 

Sudahkah anda menggunakan Pikiran dengan benar? Ini yang saya sebut hidup sebagai manusia, seharusnya semua orang mengenali pikirannya dan bisa menggunakannya. Sehingga tidak perlu lagi mendatangi terapis, terapi-terapi, terapi pikiran, hipnoterapi, terapi hati, terapi energi, terapi air dan berbagai jenis terapi-terapi itu. Kenapa? Karena sesungguhnya tidak ada satu pun jenis terapi yang menjamin perubahan dalam hidup anda selain diri anda sendiri.

Saya gemes ketika bertemu seorang bapak peserta dikelas AMC jakarta hari sabtu kemarin, dia cerita bahwa selama ini harus bolak-balik kehipnoterapi, bolak-balik ke seorang yang mengaku pintar, bolak-balik ke seorang spiritual agama, hanya untuk melakukan yang katanya terapi. Saya tanya, bapak dikasih apa? dikasih air, dikasih pegangan, kalau ke hipnoterapi diberi nasehat. Saat sesi makan siang, bapak ini mendekati saya, "mas firman, saya sadar sekarang bahwa semua tergantung saya, mau warung rame ya tergantung pikiran saya, jadi saya ngga perlu lagi datang ke mereka itu, malah kalau ke terapis saya diberi nasehat yang tidak enak".Benar, tidak ada satupun terapis, motivator yang bisa mengubah hidup kita selain diri kita sendiri. Karena itu kita perlu untuk belajar bagaimana menggunakan pikiran kita dengan benar dan utuh.

Analoginya seperti ini, anda memiliki hape, tapi tidak tahu bagaimana menggunakan hape akhirnya hape anda digunakan oleh orang lain lalu diisilah memori hape itu dengan program-program dari orang lain yang belum tentu anda sukai, tapi karena anda tidak tahu cara menggunakan hape maka anda manggut-manggut saja. Kondisi seperti ini yang saya sebut bahwa banyak manusia hidup tetapi tidak hidup sebagai manusia, karena tidak mengenali dirinya. Karena tidak mengenali dirinya maka tidak bisa membuat kesuksesan dalam hidupnya, tentu saya percaya anda tidak mau kan hidup "gagal dan susah"?

Karena itu mulailah untuk mengenali diri dengan benar, mulailah untuk menggunakan Pikiran anda sendiri dengan benar. Kunci sukses manusia, kunci keberhasilan manusia itu ada di Pikirannya. Bahkan kunci untuk mengenali Tuhan dengan benar itu adalah dengan mengenali Pikiran dulu dengan benar. "Barangsiapa mengenal dirinya maka pasti mengenal Tuhannya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun