Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerdaslah Memilih Sugesti

5 Mei 2015   15:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tadi saya menerima sebuah telepon yang menawarkan keanggotaan di sebuah perusahaan asuransi, awalnya “sales” ini menanyakan “apakah bisa mengganggu sebentar waktunya”, karena suaranya yang merdu, saya iyakan deh untuk diganggu. Perlu anda ketahui bahwa suara merdu adalah suara yang mudah untuk memasukkan sugesti lho. Karena itu, cs dan sales online biasanya akan diseleksi berdasar enak atau tidak nya kualitas suaranya. Sambil menikmati segelas kopi susu, saya dengarkan saja “suara merdu” itu yang memberikan berbagai penawaran menarik dan keuntungan. Ternyata enak juga lho mendengarkan suara seperti itu di siang hari seperti itu hehe. Saya hanya mendengarkan dengan santai, segala penjelasannya. Lalu saya katakan, maaf mbak, saya belum butuh itu, nanti ya.Suara yang merdu, tawaran yang menarik, kata-kata, kalimat demi kalimat, semua itu adalah bantuk dari sugesti yang disampaikan untuk mempengaruhi kita, untuk mempengaruhi setiap orang yang mendengarkannya. Apakah hanya dari seorang sales, sugesti seperti itu. Oh, tidak, sugesti berasal dari siapapun, saat anda membeli barang maka terjadilah proses saling mensugesti untuk mencapai kesepakatan harga yang baik kan. Sugesti adalah sebuah penyampaian saran,ajakan dari seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Tidak langsung artinya bisa melalui media, baik itu televisi, koran, majalah, internet dan sebagainya.

Kalau anda pergi ke mall, pasti banyak sugesti disana, misalnya ada tulisan “diskon hanya hari ini saja, 50%”, atau “beli dua gratis satu” dan lain-lainnya. Dan sugesti itu masuk ke pikiran bawah sadar kita, sehingga menggerakkan kita untuk membeli produk itu, padahal awalnya tidak ada niatan untuk membeli. Eh, begitu terkena sugesti seperti itu langsung deh terhipnotis dan membeli. Itu artinya sugesti yang disampaikan berhasil, hehe.

kekuatan-dari-sugesti

Sugesti yang tanpa kita sadari adalah saat seseorang datang ke seorang dukun,atau spiritualis, seseorang ini mengeluhkan sakit dan kurang baik hidupnya, lalu diberilah sebotol air dan sebuah pengantar sugesti “diminum ya, diusap diwajah 7x, insya Allah abis ini, lancar rejekimu”,lalu pulanglah seseorang ini. Sakti kan sugestinya hehe.

Sama ketika, minggu lalu ada seorang bapak yang mengikuti kelas AMC Platinum, menceritakan pengalamannya, bahwa dia pernah diberikan sebuah kalung dari seorang “spiritualis”, bapak ini menyebutnya orang pinter. Bapak ini cerita, bahwa dia datang ke orang pinter ini mengeluhkan utangnya,dan kondisi tokonya yang sepi, lalu bapak ini diberi “amalan” dan kalung itu. Si orang pinter ini bilang, “udah ini diamalkan dulu, dipake kalungnya, pasti ada jalan, percaya ya”.

mengatasi-sugesti-berbahaya

Setelah belajar AMC kemarin, bapak ini tertawa ketika menceritakan pengalaman itu, “setelah memahami PIKIRAN, saya bisa juga jadi dukun dan paranormal itu mas, gampang ya”. Ya, dunia kita selalu dikelilingi oleh sugesti, tetapi santai saja, sebenarnya semua sugesti baru bekerja kalau anda menyetujui, kalau anda memang mengiyakan sugesti itu. Jadi cerdaslah dalam memilih sugesti, kalau anda memang tidak butuh dengan penawaran itu maka acuhkan saja sugestinya.

Jangan hanya dengan “sugesti” yang menggiur, anda langsung terhipnotis untuk melakukan yang diinginkan pemberi sugesti. Sadarilah, pikiran anda adalah milik anda, jadi andalah yang seharusnya menjadi penguasa dalam diri anda, penguasa bagi pikiran anda. Karena itulah anda dan setiap orang yang merasa memiliki PIKIRAN, perlu mempelajari dengan benar cara mengenali,mengontrol dan memaksimalkan PIKIRANnya. Daripada anda disugesti orang, kenapa bukan anda sendiri yang mensugesti diri anda. benar kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun