Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memasuki Kemerdekaan Indonesia ke-66

16 Agustus 2011   14:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:43 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap bulan agustus di Indonesia, bendera merah putih semarak di jalan raya, dikampung juga. Di berbagai gedung juga dihiasi dengan merah putih. Bahkan di berbagai blog di internet juga semarak kemerdekaan. Ternyata luar biasa, semangat nasionalisme kita ya. Merah Putih sudah menjadi darah kita, perhatikan juga ketika Timnas sepak bola kita berlaga..merah putih semarak di gelora bung karno. Bahkan disaat tulisan ini dibuat, saya juga lagi merasakan aura kemerdekaan di komplek perumahan, ya karena malam ini adalah malam tujuh belas agustus yang biasanya dirayakan dengan malam syukuran.

Merah Putih, sebuah perwujudan nasionalisme kepada bangsa kita. Kepada perjuangan para pahlawan, yang dengan seluruh jiwa raga, perhatikan..seluruh jiwa dan raga..artinya baik secara pikiran sadar dan bawah sadar..he..he...nyangkut juga ya dengan hipnosis. Perjuangan para pahlawan, didasari dari dua kekuatan itu, kalau saja para pejuang dulu hanya menggunakan pikiran sadar yang bersifat logis, maka pasti kita belum menikmati kemerdekaan sampai saat ini. Ya..karena ketika para pendahulu kita menggunakan pikiran sadarnya, maka bambu runcing pasti sudah dikalahkan dengan meriam dan senjata mesin. Bayangkan saja..dengan persenjataan yang seadanya, dengan ilmu yang sedikit dari sebagian intelektual bangsa kita pada saat itu, maka mustahil kemerdekaan terwujud. Sekali lagi, jika mengandalkan logika 1+1 = 2, maka kemerdekaan Indonesia mustahil terwujud.

Pikiran sadar, dengan sifatnya yang berurutan, logis dan mengandalkan otak saja membuat kita hanya terbelenggu hanya pada sebuah keterbatasan black box saja, padahal diluar kotak itu ada wilayah yang tanpa batas. Kita ingat lagi, ketika para pemuda yang masih belia usianya, memaksa para pemimpin senior untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan, ya para pemuda yang secara sugestibilitas masih terbuka critical areanya. Sehingga pikiran yang bekerja bukan lagi pikiran sadarnya, tetapi pikiran bawah sadar mereka.

Dengan pikiran bawah sadar, kita bisa melakukan sesuatu dengan lepas dan unlimited. Ya dengan komposis sangat besar lebih dari 80%, membuat sangat besar kapasitasnya. Melalui pikiran bawah sadar, kita bisa mewujudkan apapun yang terlihat mustahil jika dipikir secara akal. Para pemimpin kita, dulu berani berjuang sampai mati, hanya demi suatu IMPIAN, yaitu INDONESIA MERDEKA. IMPIAN...ya hanya dengan IMPIAN itu fisik mereka menjadi lebih keras, lebih kuat dan lebih tegar dalam berjuang. Mereka mampu memVISUALKAN apa itu KEMERDEKAAN dengan jelas, KEMERDEKAAN adalah terlepas dari penjajahan, terlepas dari tekanan bangsa lain. Waktu itu, hanya itu mungkin yang para pejuang bayangkan. Dan hasilnya pada tanggal 17 Agustus 1945, kita MERDEKA....dengan PROKLAMASI..kita MERDEKA...

Perjuangan menggunakan bawah sadar dari pahlawan kita, sudah sepantasnya harus ditiru dan diaplikasikan untuk perjuangan kita mengisi kemerdekaan ini. Jika kita hanya menggunakan pikiran sadar, maka pasti khawatir melihat situasi Indonesia saat ini, korupsi sudah terjadi secara masif di semua segi kehidupan, kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum juga sangat menurun, bahkan kepercayaan terhadap pemerintah juga seakan memudar. Jika itu yang dipikirkan tentu arahnya adalah kehancuran bangsa ini. Itu berpikiran secara logika, secara pikiran sadar...jika itu yang dipikirkan maka kita sudah merancang kehancuran bangsa kita sendiri

Saatnya kita lakukan transformasi diri terhadap pemikiran kita, gunakan bawah sadar kita untuk berpikir. Bayangkan sebaliknya dari pikiran sadar kita. Dengan kondisi menuju kehancuran ini, maka kita coba balik menjadi proses pembelajaran untuk membuat bangsa kita naik lebih tinggi levelnya dari sebelumnya. Proses kerusakan ini mari jadikan pemebelajara untuk menjadikan bangsa ini lebih hebat dan lebih tinggi levelnya dari sebelumnya.

Dirgahayu Indonesiaku, Jayalah Bangsaku...

Merdekalah untuk BERPIKIR di LUAR BATAS

Merdekalah untuk MENGGUNAKAN BAWAH SADAR ANDA

Firman Pratama, ST, CHt, CNLP

kunjungi blog ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun