Perasaan grogi atau "nervous" kadang kala mengganggu kita disaat ingin melakukan sebuah presentasi. Baik itu presentasi bisnis, kerja maupun di sekolah. Ada yang muncul terus mengganggu, tapi juga ada yang temporer, perasaan grogi muncul karena merasa apa yang akan kita presentasikan belum sesuai dengan harapan.
Ada pakar yang mengatakan bahwa perasaan grogi ini muncul karena melemahnya rasa percaya diri pada seseorang. Namun, seorang yang sangat berkuasa pun, misal presiden direktur yang berbicara pada bawahannya, masih juga terjangkit grogi. Ada juga anjuran agar anda mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum menyajikan presentasi, namun toh perasaan grogi itu tetap muncul. Ini berarti grogi atau nervous bukanlah hal yang bisa dihindari begitu saja. Malahan bila perlu ditangani agar memberi nilai tambah dalam presentasi anda. Baiklah, anda kini sedang menunggu giliran untuk menyampaikan presentasi. Anda telah mempersiapkan segalanya. Namun, anda tetap saja grogi, nervous, gugup dan lain sebagainya. Berikut adalah teknik untuk menangani rasa grogi itu.
1. Genggam Sebuah Benda di Tangan Anda Apa yang anda rasakan saat grogi? Dada berdebar-debar, keringat dingin mengucur, bibir bergetar, dan darah seolah mengalir lebih cepat. Pahami bahwa semua itu adalah sebuah dorongan energi yang meluap dari dalam diri anda. Tidak ada yang salah pada energi itu. Ia perlu disalurkan secara positif. Ia semestinya menjadi bahan bakar yang mendorong presentasi anda lebih baik. Anda bisa menggunakan energi itu untuk memantapkan penampilan anda. Salurkan rasa grogi itu, carilah benda yang bisa anda genggam, bisa spidol, penghapus. Benda-benda yang ada disekitar tempat presentasi. Karena dengan menggenggam benda, maka energi grogi akan berpindah ke benda itu.
2. Sandarkan Tangan Ke Meja Jika anda tidak ada benda, maka carilah meja atau permukaan yang bisa untuk menyandarkan tangan anda. Perhatikan, meja ini yang menyentuh ke lantai. Mengapa harus ke lantai? agar anda bisa membayangkan bahwa, energi grogi pindah ke meja dan perlahan turun ke kaki meja dan menyatu ke lantai. Coba saja, maka grogi anda akan berkurang. Selain meja, bisa ke dinding, sentuhkan telapak tangan anda ke permukaan dinding. Dengan bersikap seperti ini, tentunya membuat anda juga bisa bergerak, bukan monoton saja. Dan ini menambah perhatian dari audiens anda.
3. Berpindahlah posisi berdiri Jika anda harus presentasi, maka hindari anda terpaku di tempat pertama anda berdiri. Karena ketika anda berada alam posisi diam selama 15menit, maka membuat audiens bosan dan mengalihkan perhatiannya dari presentasi anda. Cobalah untuk bergerak ke kiri dan kenana, setiap anda berhenti berbicara. Dengan pergerakan tubuh, maka audiens juga akan mengikuti gerakan tubuh anda dan menghilangkan kebosanan serta menaikkan perhatian mereka kepada anda.
4. Tatap mata audiens Jika anda ingin audiens perhatian kepada anda, maka tatap mata mereka, kunci matanya dan gerakkan dengan tubuh anda. Biarkan mata itu bergerak kemanapun mengikuti gerakan tubuh anda, jika anda berhasil mengkunci mata audiens maka, presentasi anda berhasil dan perhatian audiens juga meningkat. Jika suasana bergairah, tentunya anda mampu megikutinya sehingga grogipun hilang
5. Maksimalkan 3 menit sebelum presentasi Jika langkah diatas adalah saat presentasi, maka langkah ke-5 adalah sebelum presentasi. Apa yang harus dilakukan, luangkan waktu 3 menit sebelum memulai presentasi. Tutup mata anda, dan bayangkan ruangan didalam saat anda presetasi, bayangkan anda presentasi dengan grogi, perhatikan saja bayangan itu. Kemudian stop gambaran itu, dan ubah menjadi gambar pikiran yang positif, dimana anda mampu melakukan presentasi dengan sempurna. Lalu pergunakan teknik smart breathing, yaitu tarik napas.....(5hitungan), tahan napas......(5hitungan), lepas napas......(5hitungan), dengan bernapas yang benar itu membuat rasa berdebar hilang dari diri anda.
Yang terpenting, materi anda sudah siap dan anda menguasai betul materi yang ingin anda presentasikan. Berlatihlah presntasi sendiri di kamar tanpa menggunakan slide. Jadikan slide hanya sebagai alat bantu, bukan sarana utama. Jika anda sudah mampu menyampaikan materi presentasi dengan bahasa sendiri tanpa mengikuti slide, maka diri anda sudah siap untuk tampil di audiens.
Ada pepatah mengatakan, DIAM ITU EMAS, tapi menurut saya..DIAM ITU EMAS tetapi BERBICARA ITU BERLIAN. Dengan berani berbicara maka, diri anda jauh lebih berharga.
Salam Fokus Luar Biasa
Firman Pratama, ST, CHt,CNLP
Silahkan klik disini untuk lebih mengenal saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H