Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kekuatan Pikiran Bawah Sadar

3 Agustus 2011   15:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:07 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemauan yang hakiki biasanya mengandung :

  • rasa takut ….. takut tidak tercapai
  • rasa passion …. gregetan, nafsu … harus, harus, harus dapat
  • rasa berani berkorban …. apapun yang terjadi, kita harus dapat
  • sesuatu yang lebih besar/baik daripada saat ini Kenapa jangan sekali-kali memikirkan cara mencapainya? Karena kemauan hakiki tersebut adalah KEMAUAN. Kemauan adalah kerjaan otak kanan yang berhubungan dengan imajinasi, angan-angan, cita-cita, gambaran dan rasa. Jadi tidak perlu logis. Sedangkan kehidupan atau kondisi kita saat ini adalah REALITAS/LOGIKA/NYATA.

Realitas/logika/nyata adalah kerjaan otak kiri yang berhubungan dengan angka, hitungan dan urutan. Karena kita memiliki Kemauan yang merupakan kerja Otak Kanan, tapi yang memikirkan caranya (logika) dengan otak kiri. Jadi setelah kemauan yang hakiki kita peroleh, Otak Kanan akan memberikan signal ke Otak Kiri. Ketika itu otak kiri mulai bekerja, terjadilah synergy (kerjasama) antara otak kanan dan otak kiri.

HASILNYA …..

kedua volume Otak Kiri dan Kanan akan bertambah dan hasilnya akan Luar Biasa ….

dari berbagai sumber

Semoga bermanfaat,

Firman Pratama,ST,CHt,CNLP www.firmanpratama.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun