Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Cara Mudah Mengatasi Anak yang Takut Tidur Sendiri

23 September 2014   20:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_380" align="aligncenter" width="313" caption="www.formulaoralcare.com"][/caption] “Pak Firman, anak saya sering merasa ketakutan kalau tidur sendiri, dia sering bilang kalau suka melihat penampakan yang seram, sehingga membuat dia selalu tergantung kepada saya, sayapun pergi ke seorang uztad untuk menanyakan masalah ini, tetapi beliau mengatakan bahwa anak saya memiliki kelebihan sehingga perlu disyukuri dan nanti lama-lama menjadi berani, tetapi saya sebagai ibunya merasa hal ini tidak baik sebab malah membuat anak saya jadi sering takut” ungkapan seorang ibu kepada saya melalui teleponnya baru saja. Masalah seperti ini sering saya temui, ketika seorang ibu yang begitu sayang kepada buah hatinya mengeluhkan anaknya yang sering takut untuk tidur sendirian, Hal ini terjadi bukan karena gangguan2 mistis, sebenarnya terjadi karena PIKIRAN anak itu sendiri. Ketika anda sebagai orang tua pergi ke spiritual untuk mengatasi masalah ini, maka pasti dikatakan bahwa anak anda mendapat gangguan-gangguan mistis, ya tentu saja. Namanya juga spiritualis, pasti selalu mengkaitkan ke hal itu. Tetapi, sebenarnya itu bukan karena gangguan aneh, tetapi karena “imajinasi liar” anak-anak yang belum terkontrol. Seperti masalah yang mirip dengan kasus diatas. Anak-anak menjadi takut tidur sendiri, kemudian mengatakan kepada orang tuanya bahwa melihat sosok yang seram dan sebagainya, apa yang dia lihat memang “benar dan nyata” tapi menurut anak itu. Kenapa anak itu bisa mengatakan seperti itu? karena mendengar dari orang, menonton tv,atau mungkin anda sendiri sebagai orang tua yang memasukkan sugesti seram itu. Lho kok bisa orang tua memasukkan sugesti seram? [caption id="attachment_381" align="aligncenter" width="368" caption="klikdokter.com/"]

[/caption]

Ketika anak-anak pergi bermain sampai sore menjelang maghrib, banyak dari orang tua yeng mengeluarkan “sugesti ancaman”, ya kan? contohnya, “kalau sudah mau maghrib pulang, nanti kalau masih main belum pulang digendong ama kuntilanak lho”. Coba deh perhatikan kalimat ini, memang sugesti ini mampu menggiring anak untuk pulang dan mengurangi mainnya, tapi apakaha anda sadar bahwa anda sudah memasukkan sugesti seram, apa itu? “kuntilanak”, pasti anda menjelaskan kepada anak anda apa itu “kuntilanak” atau “wewe gombel”, dan pasti anda menjelaskan dengan seram dan menakutkan, benar kan?

Kalau begitu, siapa yang menanamkan imajinasi seram? orang tua kan kepada anaknya. Lalu ketika seorang anak yang memang secara alamiah masih belum bisa membedakan mana itu imajinasi dengan realitasnya mengalami ketakutan saat malam?ketakutan saat tidur sendirian?ketakutan saat ke kamar mandi? anak yang disalahkan? atau anak yang harus dibawa ke saya sebagai spesilias pikiran?

Saya sering mengatakan kepada ibu yang mengeluh hal ini, bukan anaknya yang perlu diperbaiki pikirannya, tetapi ibunya juga hehe. Sebab pengaruh ibu ke anak jauh lebih kuat daripada pengaruh saya sebagai orang luar kepada anak anda. Benar kan?

Pemahaman seperti ini perlu dimiliki oleh para orang tua, agar tidak memberikan sugesti yang menyeramkan, sebab nanti masuk ke pikiran bawah sadar anak dan menyebabkan ketakutan bahkan sampai seolah-olah melihat. Dan salahnya malah membawa ke orang2 pintar yang menguatkan kalau yang dilihat adalah adalah hal aneh, padahal itu semua adalah pikiran anak itu sendiri.

Apakah ini berlaku dianak-anak saja?tentu tidak, bagi orang dewasa juga seperti itu, ketika sudah sering menerima informasi yang menyeramkan melalui televisi, omongan teman, buku dan lain-lain, maka itu yang muncul seolah-olah ada, sekali lagi “seolah-olah ya” hehe.

[caption id="attachment_382" align="aligncenter" width="465" caption="www.babyspacearabia.com"]

[/caption]

Lalu bagaimana mengatasi ketakutan ini kepada anak kecil?maka mulai sekarang ubahlah kalimat sugesti ancaman menjadi sugesti yang menyenangkan, misalnya yang tadi anda sering mengatakan “ayo kalau sudah mau maghrib pulang nanti ada wewe” nan sekarang anda ganti “ayo kalau sudah mau maghrib pulang, nanti dirumah bunda buatkan puding” atau “ayo kalau sudah mau maghrib pulang, shalat biar Tuhan sayang ama kamu terus nyuruh malaikat nemenin kamu” mudah kan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun