Aku mulai enggan bersuara
Aku mulai enggan untuk berbisik
Bahkan andaikan aku adalah angin
Mengembuskan desiranku pun aku TAKUT
Sungguh!! Aku Takut!
Ketakutanku semakin bertambah manakala di setiap sudut dan lorong
Rongga penghasil bunyi dipaksa agar tetap terkunci
Hembusan angin bebas pun ikut dicekal desirannya
Dicekal sedemikian rupa agar tak mengusik ketentraman mimpi "sang berseragam"
Aku diam
Aku memang diam
Aku takut
Aku memang takut
Namun insting pemberontakku mulai terprofokasi dalam daging
Memaksa aku berteriak;
Injinkan aku bersuara jika Aku tak boleh berteriak
Ijinkan aku berbisik jika aku tak boleh bersuara
Tapi jangan!!! Jangan kau mencekalku menghembuskan angin kebebasanku
Hai kalian yang berseragam!Â
JANGAN!
Aku memahami bahwa anginpun dapat mendatangkan badai
Namun, tidakkah kalian memahami bahwa anginpun tak dapat ditahan???
Perlakukanlah aku dengan cara yang elok agar aku tetap menjadi angin yang ramah
Sebab perlakuanmulah yang turut menentukan seberapa lama aku dapat bertahan
Dan tidak menjelma menjadi badai.
Jadilah bijak sebab insting pemberontakanku mulai mengerayang dan tak tertahankan!
Karya. Steven Ahlaro
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H