Mohon tunggu...
Ahlaro Steven
Ahlaro Steven Mohon Tunggu... Penulis - Pecinta Logika

Pecinta logika yang suka menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Strategi Pembangunan Daerah Kepulauan: Kabupaten Maluku Barat Daya

14 Juli 2022   19:15 Diperbarui: 14 Juli 2022   19:24 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) merupakan kabupaten kepulauan yang terdiri atas ratusan pulau-pulau kecil dengan potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah. 

MBD kaya akan potensi pertanian, kehutanan, peternakan dan juga potensi kelautan (seperti cengkeh, pala super dan pala hutan, kelapa/kopra, jangung, keladi, umbi-umbian, kambing, domba, kerbau, rumput laut, lola, teripang, ikan dan lain sebagainya), 

Idealnya, bila berbagai potensi tersebut dikelola secara baik, maka semestinya hal ini akan mampu menggejot perekonomian masyarakat MBD bahkan membebaskan masyarakat MBD dari lingkaran garis kemiskinan. Sayangnya, meski kaya akan potensi sumber daya alam, kabupaten MBD masih terkategorikan sebagai kabupaten dengan tingkat kemisikinan yang ekstrim.

Dalam rapat koordinasi percepatan penaggulangan kemisikinan exterem di wilayah Maluku pada Rabu, 13 Oktober 2021, yang dipimpin oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, 

terungkap bahwa Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk salah satu dari 5 kabupaten yang terkategori sebagai wilayah prioritas penaganan kemiskinan ekstrim. Hal ini membuktikan bahwa hingga saat ini kabupaten MBD masih berada dalam zona kemiskinan ekstrim. 

Berdasarkan data yang dirilih oleh Kantor Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia persentase tingkat kemisikinan di Maluku Barat Daya bahkan mencapai 14,43% (10.580 jiwa).

Kondisi kemiskinan di wilayah Maluku Barat Daya semakin diperparah dengan (1)tingginya kasus-kasus koruptif yang melibatkan oknum pejabat dan tokoh-tokoh potensial Maluku Barat Daya sehingga berdampak pada besaran keuangan daerah yang mestinya dapat dialokasikan untuk mendukung pembangunan masyarakat dan daerah-daerah pelosok MBD; 

(2)tidak adanya akses jalan raya penghubung dari kampung-kampung pelosok menuju pusat-pusat pelabuhan/kecamatan sehingga menghambat roda perekonomian masyarakat; (3)tidak tersediannya instalasi jaringan listrik yang juga berdampak besar terhadap kegiatan perekonomian masyarakat;

 (4)sulitnya akses jaringan telekomunikasi di wilayah-wilayah pelosok MBD yang semakin memperparah keterisolasian daerah-daerah kepulauan (kampung-kampung) serta semakin meyulitkan upaya pengotrolan/pengawasan terhadap pelaksanaan program pembangunan di wilayah pelosok MBD;

(5)buruknya layanan kesehatan bagi masyarakat dengan tidak adanya tenaga dokter pada pusat-pusat layanan kesehatan  serta terbatasnya fasilitas medik di hampir seluruh kecamatan MBD; 

dan yang tidak kalah penting yaitu kondisi kemisikinan di wilayah MBD turut diperparah oleh (6)minimnya ketersediaan Sumber Daya Manusia MBD yang berkualitas dan yang mau berpikir dan berkarya secara sungguh-sungguh demi kemajuan Masyarakat Maluku Barat Daya secara menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun