Engineer adalah seorang memiliki kemampuan merencanakan, mendesain suatu kegiatan berkaitan sains, teknik dll. Tindakan engineer berdasarkan etika engineering menjawab problematika secara multidimensional menjangkau keputusan-keputusan dalam batasan resiko tertentu.Â
Etika engineering menentukan sikap keberlanjutan pada aspek ekologis mampu menghasilkan produk bermutu, berwawasan lingkungan.Â
Ketika menghadapi 2 pilihan antara memperoleh keuntungan (laba) besar dengan pilihan resiko krisis lingkungan besar pula maka pilihan utama adalah antisipasi krisis lingkungan meski kerugian besar. Sebab, perusahaan bertumpu pada kebijakan-kebijakan trust, kepedulian bertujuan memulihkan lingkungan.Â
Dan ekonomi. Etika engineer menyelaraskan antara kepentingan bisnis dan kepentingan ekologis, standar mutu trust merupakan suatu harapan baru sedang dibangun oleh negara adidaya untuk keberhasilan pembangunan ekonomi, pemulihan itu juga dapat menentramkan dunia dari benturan di antara peradaban-peradaban mulai krisis sumber daya mineral.
*Ditulis oleh Ahlan Mukhtari Soamole (Penulis adalah mahasiswa Magister Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia/ Pegiat Belajar Filsafat dan Politik).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H