Prabowo demikian beberapa kali sering berbicara tentang kedigdayaan AS, mungkin dibalik ini masih kuat keterhubungan integrasi masa Orba 'KKN' para kelompok atau sanak keluarga Soeharto, masa Orba murni dengan intervensi berbagai kebijakan murni intervensi AS sebagaimana UU PMA. Masa reformasi hingga saat ini, kekuatan Prabowo eks orba tak lepas daripada rentetan peristiwa menguat akan kepentingan AS.Â
Pada pasca perang dunia ke 2 melalui perencana kebijakan perang dunia dua George Kennan dengan beberapa kelompok ilmuwan J. Dewey membentuk program Grand Area berfungsi menjadikan Negara berkembang dunia ketiga sebagai suplay sumber daya alam bagi Negara maju AS (Noam Comsky,2016).
Isu serupa antara Jokowi-Prabowo seolah tertutup akan kondisi nampak sedang terjadi, gejala sosial, gejolak dll. Terutama, masalah politik lingkungan samasekali tak ada sikap penyelesaian, tak dapat dipungkiri Prabowo bagian daripada elite yang disebutkan beberapa media mutakhir sebagai sekelompok kecil oligark yang menguasai kurang lebih 80 persen kekayaan dunia.Â
Terutama, sektor tambang banyak bermasalah baik aspek lingkungan, keadilan, kesejahteraan masyarakat lingkar tambang. Dalam catatan Walhi (2018) banyaknya lahan dikapling 30,65 persen atau seluas 159.178.235 H, terjadi konflik lingkungan. Dan agraria sebanyak 302 konflik sedangkan kerusakan lingkungan tambang JATAM (2018) mengungkapkan ada 1735 lubang bekas tambang.
Posisi Prabowo bersama rezim pemerintah merupakan posisi strategis atau politik cari aman ala oposisi model arah baru tak heran jikalau Prabowo memanglah seorang elite berkelas kakap di Negara ini selain pasangannya eks Prabowo-Sandi, sebagai pemilik Nusantara Energi Resource yang bergerak di kehutanan, kertas, kelapa sawit, tambang batubara. Dan perusahan jasa.
Semoga dalam sikon apapun kita masih dapat merekonstruksi kesadaran paripurna untuk kemajuan bangsa. Dan Negara, terutama keprihatinan kita pada keadilan dan kemakmuran sebagai keutamaan hidup berbangsa. Dan Bernegara.
*Penulis ialah Pegiat Belajar Filsafat. Dan politik Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H