Mohon tunggu...
Ahlan Zulfakhri
Ahlan Zulfakhri Mohon Tunggu... Praktisi Maritim -

Naval Architecture, Pendiri APMI, Praktisi maritim , ahlanzulfakhri.blogspot.com, www.pemudamaritim.com www.apmi.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tangerang Punya Cerita

27 Agustus 2013   20:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:44 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan walikota tangerang 2013 kali ini menyajikan sesuatu yang sangat luar biasa. Tidak berpartisipasinya Wahidin Halim sebagai seorang tokoh sentral kota tangerang merupakan peluang emas bagi berbagai kalangan yang ingin berpartisipasi dalam pemilu kota tangerang kali ini. Wahidin Halim yang dikenal sebagai  seorang tokoh kota tangerang memang mempunyai pengaruh sangat besar. Kiprahnya di dunia perpolitikan membuat dirinya sebagai seorang tokoh panutan untuk masyarakat kota tangerang. Ketika kita melihat kebelakang wajar hal itu terjadi karena ternyata Wahidin Halim merupakan adik kandung dari Hasan Wirayuda salah satu tokoh tangerang yang mampu berbicara ditataran nasional kerena menjadi Mentri Luar negeri pada 2001-2009.

Kondisi pemilihan walikota tangerang memang sudah mulai memanas saat awal pelaksaan, wajar saja latar belakang WH tidak maju merupakan salah satu faktor utama. Bisa dibilang pada tahun 2013 ini tangerang akan mendapatkan walikota baru yang belum pernah memimpin tangerang sebelumnya, karena WH tidak dapat mencalonkan diri. Konflik pun mulai memanas di awal gelaran perhelatan besar kota tangerang ini. Berawal dari munculnya berbagai intrik politik yang sempat ramai di media beberapa waktu lalu saat sekda kota tangerang yakni DR Hari Mulya Zein tidak dapat melanjutkan perjuangannya menjadi calon walikota tangerang, lantaran permasalahan administratif yakni, tidak mencukupinya partai pendukung  pada saat itu. Hal tersebut terjadi karena partai Gerinda yang secara nasional sebenarnya sudah menetapkan pilihan untuk mengusung DR. Hari Muya Zein ternyata dalam waktu beberapa saat, ada pihak Gerindra yang mengaklaim dirinya mendukung pasangan Arief Wismansyah. Tentunya hal tersebut merubah konstelasi pemilukada Kota Tangerang lantaran keputusan awal KPU sementara pada saat itu adalah tiga pasang calon yakni Miing-Suratno, Syukur-hilmi, dan Arief-Sachrudin.

Ternyata konflik tersebut tidak berhenti disana pasangan Ahmad Maju Kodri pun ternyata sempat tidak dapat melanjutkan keinginannya untuk menjadi calon walikota tangerang. Ketua PDAM Tangerang ini sempat mendapatkan permasalah administratif lantaran jumlah partai yang mendukungnya tidak mencukupi. Berbagai konflik di awal memang sudah cukup membuat pemilukada kota tangerang kian ramai terkait pergerakkan keadaan politik yang terkadang memang sulit diprediksi. Setelah beberapa waktu berjalan ternyata konflik barupun timbul ketika berbagai klaimpun timbul terkait pencalonan walikota dengan membawa nama besar WH sebagai tokoh sentral kota tangerang. Diawal tersiar kabar bahwa ternyata WH yang notabennya kakak kandung dari pasangan Abdul Syukur tidak mendukung adiknya, melainkan mendukung Arief Wismansyah yang mendampingi WH selam lima tahun terakhir memimpin Kota Tangerang. Konflik tersebut cukup menyedot perhatian masyarakat wajar mencatut nama WH di kota tangerang mampu mendongkrak suara, karena WH merupakan tokoh Kota Tangerang.
Berita tersebut ternyata tidak hanya sampai disana kabar dukungan dari Banten yang berpihak kepada H. Abdul Syukur pun tersiar, hal tersebut sangat jelas terlihat ketika H. Hikmat Tomet yang notabennya suami dari Hj Ratu Atut Chosiah Gubernur Banten hadir dalam deklarasi H. Abdul Syukur (Golkar) -Hilmi Fuad (PKS). Dukungan penuh dari partai Golkar membuat konflik yang lumayan memanas karena pada periode kedua pencalonan WH partai Golkarlah yang mendukung WH untuk memuluskan langkahnya menjadi walikota untuk kedua kalinya. Tersiar kabar konflik antara adik dan kakak wajar, karena saat ini WH berada dipartai demokrat, hal tersebut terlihat seolah terjadi konflik perang saudara. Klaim dari pasangan Arief Wismansyah (Demokrat)- Sachrudin (camat pinang) sangat santer terdengar dengan sebuah berita dimedia “WH elus Arief”. Ini menjadi sebuah kabar yang cukup menarik diberbagai media karena ternyata WH tidak mendukung H. Abdul Syukur yang notabennya adik kandungnya.

Seiring berjalannya waktu ternyata timbul fakta yang secara jelas langsung disampaikan WH kepada media dengan statemen yang cukup mengagetkan “lebih mending saya dukung anak emak sendiri di banding anak tetanga” statemen ini cukup mengagetkan berbagai pihak. Ketika beberapa waktu lalu terdengar kabar bahwa WH mendukung Arie tak lama kemudian terengar kabar bahwa WH mendukung Abdul Syukur. Hal tersebut ternyata cukup mengagetkan beberapa pihak termasuk wakil dari Arief Wismansyah yang spontan terkena penyakit stroke lantaran mendengar kabar tersebut. Konstelasi politik kota tangerang 2013 ini cukup sulit ditebak wajar saja ternyata Sachrudin pasangan Arief Wismansyah juga masih lingkaran keluarga WH. Namun dengan statemen yang cukup jelas saat ini WH mendukung Abdul Syukur sepenuhnya. Nama WH sangat berpengaruh ditangerang maka itu semua statemen yang dikeluarkan oleh WH akan sangat berpengaruh terhadap kondisi pilkada kota tangerang.

Kemudian beberapa waktu terakhir sebuah kabar yang cukup mengagetkan ketika ternyata Arief Wismansyah – Sachrudin tidak bisa mengikuti pilwalkot Kota Tangerang lantaran permasalahan administratif. Hal tersebut membuat kaget berbagai kalangan padahal keputusan sementara KPU Arief- Sachrudi di kabarkan bisa mengikuti Pilwalkot Kota Tangerang. Sebaliknya dikubu Hari Mulya Zein ternyata malah bisa mengikuti pilwakot. Alhasil keputusan sementara KPU beberapa saat sebelum dimulainya kampanye terbuka calon walikota peserta pemilihan walikota Kota Tangerang adalah HMZ - iskandar, Syukur - Hilmi, Miing - ratno. Arief yang tadinya sudah berada diatas angin lantaran menurut berbagai survey yang dilakukan Arief menempati urutan teratas ternyata tidak dapat  mengikuti pilwalkot lantaran permasalah administratif. Mengherankan memang namun, itulah politik yang terkadang sulit ditebak.

Sesaat sebelum dilakukannya kampanye terbuka masing-masing calon akhirnya Arief- Sachrudin dan Ahmad Maju Kodri- Gatot bisa menjadi calon walikota Kota Tangerang setelah mendapatkan persetujuan dari DKPP Banten. Konflik ini yang ternyata menjadi puncak konflik yang terjadi pada pilwalkot Kota Tangerang, lantaran tersiar kabar kalau ternyata latar belakang dipersulitnya Arief- Sachrudin karena WH. Hal tersebut ternyata mampu ditepis ketika pada akhirnya Arief berhasil menjadi peserta pada Pilwalkot Kota Tangerang tahun ini, walaupun dengan korban dipecat beberapa pimpinan KPU Kota Tangerang. Sampai saat ini konflik antara WH dan Arief tampaknya tidak kian surut lantaran WH ternyata berpindah haluan mendukung penuh Abdul Syukur, ditambah dengan mundurnya WH dari pencalonan DPRRI partai Demokrat. Artinya sudah bisa di pastikan yang akan terjadi pertempuran sengit antara kubu Arief-Sachrudin dan Syukur- Hilmi menjadi hal yang tidak bisa terelakkan. Kita akan melihat bagaimana pilwalkot Kota Tangerang akan berjalan kedepannya semoga Kota Tangerang akan mendapatkan pemimpin yang mampu memimpin Kota Tangerang menjadi lebih baik.

Salam Cinta untuk Indonesia
Cinta Indonesia, Cinta Banten, Cinta Kota Tangerang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun