Mohon tunggu...
ahlaislamiah
ahlaislamiah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Datangnya Bulan Ramadhan

2 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:37 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                      Datangnya Bulan Ramadhan 

      Matahari sudah hampir gelap dan tidak lama lagi adzan maghrib berkumandang semua keluarga nabila berkumpul di mushola sambil menunggu adzan maghrib selesai, setelah adzan maghrib selesai semua keluarga nabila berjama’ah bareng dan yang menjadi imam itu kakak dari nabila yaitu nadhif. setelah selesai sholat nabila dan keluarganya melaksanakan kebiasaan keluarganya yaitu mengaji sampai adzan isya berkumandang dan dilanjut dengan sholat isya berjama’ah, setelah selesai berjama’ah isya nabila dan keluarganya itu berkumpul diruang tv sambil sedikit berbincang-bincang “mah, bentar lagi kita berpuasa, kurang berapa hari lagi sih mah?”ujar nabila “iya nak, kurang 2 hari lagi“ibu berkata sambil sedikit tersenyum dan membayangkan ke-5 anaknya yang harus berpuasa tanpa sosok ayah, ayahnya sudah meninggal sejak setahun yang lalu dikarenakan sakit.” mamah kenapa, senyum tapi terlihat sedih?”tanya ahmad anak ke-4 dari semua saudaranya “tidak nak, tidak apa-apa ibu hanya memikirkan kalian yang harus berpuasa tanpa ayah”ujar ibu dengan wajah yang sedih “sudah mah jangan dipikirkan ayah sudah tenang disana, kita berdo’a saja untuk ayah mahh”  ujar kak nadhif anak pertama dari semua saudaranya “ iya mah benar apa kata kak nadhif, kita itu harus menyambut bulan ramadhan dengan penuh ceria  karena bulan ramadhan itu bulan yang mulia”ujar nabila sambil mengelus punggung ibunya untuk menenangkan ibunya yang menangis.”lohh kak masa iya bulan ramadhan bulan yang mulia kok bisa kak?” tanya Lia adik terakhir dari semua saudaranya dengan banyak rasa penasaran pada dirinya “karena bulan ramadhan itu berbeda dengan bulan lainnya dek, seperti pada saat bulan ramadhan itu diturunkannya al-Qur’an, adanya malam lailatul qodar terus pada bulan itu juga kita umat muslim berpuasa satu bulan penuh dan bulan itu pula pintu surga dibuka sedangkan pintu neraka ditutup, jadi gitu dek” ujar nabila yang membenarkan semua kepenasaran adiknya “ oh jadi gitu ya kak”ujar Lia “sudah ya mah, mamah jangan nangis meskipun ayah sudah gak ada masih ada kita yang insyaallah selalu bersama mamah”ujar nadhif sambil menenangkan ibunya.

       Pada pagi hari ibu sudah memasak  dibantu oleh nabila untuk sarapan semua anaknya yang sedang libur kerja dan libur sekolah dikarenakan besok sudah memasuki bulan ramadhan “ayok anak-anakku sarapannya sudah siap,mamah tunggu dimeja makan” teriak ibu sambil menyiapkan makanan diatas meja makan “iya mah sebentar mau kekamar mandi dulu” ujar nadhif “iya mahh” jawab anak-anak lainnya “wahhh mamah enak-enak nihh masaknyaa” gembira ahmad sambil duduk dimeja makan “iya dong kan mamah sengaja masak yang enak-enak soalnya besok udah mau ramadhan”ujar ibu dengan tersenyum “ohh iya ya mahh,mah emang berpuasa itu kita harus gimana mah?” tanya lia pada ibunya “puasa itu menahan diri dari makan dan minum tapi bukan hanya itu juga tapi berpuasa juga menahan diri dari amarah dan perbuatan jelek” sahut nabila yang menjawab pertanyaan adeknya “ apasihh kak aku tanya mama kok bukan kakak” lia dengan wajah ketusnya “gak papa nak jawaban mamah sama kakamu juga sama kok, kamu gak boleh gitu yaa”ujar ibu dengan lembut agar tidak membuat kedua anaknya bertengkar “yaudah kak maaf yaa, makasih udah jawab pertanyaanku”ujar lia dengan wajah melasnya untuk meminta maaf ke kakaknya “ iya gak papa sama sama” sahut nabila”oh ya nanti malam jangan lupa kita sudah mulai sholat terawih dan besok bangun pagi banget yaa kitakan sahur” ujar nadhif dengan kalem “oh ya kak nanti kita kemasjid bareng-bareng yaa” kata ahmad “ iya” jawab nadhif.

        Haripun mulai malam nabila dan keluarganya bersiap siap untuk berangkat kemasjid untuk melaksanakan sholat terawih pertama bersama penduduk lainnya.ada rasa hangat yang tak bisa dijelaskan dirasakan nabila dan keluarganya karena melihat semua orang tersenyum dan saling menyapa satu sama lain.sepulang dari masjid, semua duduk di ruang tamu sambil memikirkan rencana-rencana selama ramadhan.lia dan ahmad dengan penuh semangat berkata”mah aku mau ikut tadarus dimasjid ya nanti malam” kak nadhif berdiri sambil mengelus kedua kepala mereka berkata”alhamdulillah adik-adikku pada semangat, dek di bulan ramadhan itu waktu terbaik kita untuk mendekatkan diri kepada allah swt jadi kakak dukung kemauanmu” dengan penuh senyum ahmad dan lia mengucapkan terimakasih pada kakaknya.

Malam itu nabila dan keluarganya mengadakan niat dan do’a bersama yang dipimpin oleh nadhif, memohon agar bulan ramadhan ini membawa ,keberkahan dan kebahagian bagi semua. Nabila memjamkan mata dan ikut berdo’a dalam hati, berharap kebaikan bulan ramadhan ini bisa ia rasakan meskipun sedih dengan tanpa adanya ayah.

Ramadhan datang seperti angin sejuk di musim panas. Ia membawa cahaya, harapan, dan cinta yang menyelimuti semua hati.

                                                                                                               -TAMAT-


    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun