Mohon tunggu...
Ahla HikmatulMala
Ahla HikmatulMala Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Belajar,ngaji,ngabdi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bagaimana Idealnya Penggunaan Media Sosial bagi Santri di Kalangan Pesantren?

17 Desember 2023   09:21 Diperbarui: 17 Desember 2023   09:26 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial adalah platform atau layanan online yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi konten, dan terhubung dengan orang lain secara virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Media sosial menjadi sumber informasi yang penting bagi para santri di pesantren. Mereka dapat mengikuti akun-akun pendidikan islam, ulama terkenal, atau lembaga-lembaga islam yang memberikan pemahaman agama yang lebih dalam. Santri juga dapat mengakses berita terkini tentang islam dan kajian dakwah secara umum melalui media sosial. Media sosial juga dapat membantu meningkatkan wawasan dan pengetahuan keagamaan para santri. Salah satu manfaat utama penggunaan media sosial di pesantren adalah memudahkan komunikasi antara santri dan keluarga. Dengan adanya media sosial, santri dapat berbagi kabar, foto, dan video dengan keluarga mereka melalui platform seperti whatsApp atau instagram.

Namun, penggunaan media sosial dipesantren juga memiliki risiko. Salah satunya adalah risiko penggunaan yang tidak tepat atau penyebaran konten yang tidak layak. Untuk mengatasi hal ini, pengurus pesantren perlu memberikan pemahaman dan pembinaan kepada para santri tentang penggunaan media sosial yang baik dan benar. Mereka harus diajarkan tentang etika bermedia sosial, menjaga privasi, dan menghindari penyebaran berita palsu.

Bagaimana etika dalam menggunakan media sosial?

Berikut adalah etika dalam menggunakan media sosial:

  • Menghindari prasangka buruk dengan memastikan informasi yang ada.
  • Mengindari menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.
  • Perlu meramaikan konten-konten positif  jangan sampai membuat konten yang sifatnya provokatif dan mengadu domba.

"Gunakan media sosial sebagai media berdakwah. Jangan hilangkan identitas santrinya. Jangan hilangkan identitas budayanya."(Sururi Arumbani)        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun