Mohon tunggu...
ahkam jayadi
ahkam jayadi Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Masalah Hukum dan Kemasyarakatan Tinggal di Makassar

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Vox Populi Vox Dei

25 Juli 2023   18:40 Diperbarui: 25 Juli 2023   18:42 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada sisi lain manusia oleh Tuhan dilengkapi dengan hati nurani (qalbu) yang pada entitas ini tempatnya masuk dan munculnya bisikan Tuhan (voice of the heart), suara kebenaran (al haq). Hanya saja agar suara bisikan hati itu adalah senantiasa bersumber dari suara Tuhan, maka hati ini harus senantiasa terhubung secara hakikat dengan Tuhan di tempat pertemuan hamba dengan TuhanNya (baitullah, sumbu alam, jantung alam dan berbagai nama lainnya sebagaimana di ajarkan oleh setiap agama).

Bila hati kita tidak terhubung dan tidak terkontrol senantiasa oleh Tuhan secara hakikat, maka suara hati kita yang keluar (voice of the heart) pasti bukan entitas Tuhan. Suara hati yang keluar pasti kalau bukan bisikan setan maka dia adalah bisikan iblis. Pada ranah inilah problema sesungguhnya dari vox populi vox dei.

Suara rakyat akan dapat kita pahami sebagai suara Tuhan bila rakyat yang bersuara itu baik sebagai pribadi terlebih sebagai sebuah komunitas adalah rakyat religios. Rakyat dan komunitas rakyat yang memahami substansi dan esensi nilai-nilai ajaran agama sebagaimana mestinya dan kemudian di amalkan dalam kehidupan nyata.

Dengan demikian jadi jelas vox  populi vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan, akan tetapi hati-hati, tidak semua suara rakyat adalah suara Tuhan. Suara rakyat adalah suara Tuhan bila rakyat tersebut adalah rakyat yang memahami ajaran agamanya dan taat beribadah atau mengamalkan ajaran agamanya. Sebaliknya rakyat yang tidak memahami dan otomatis tidak mengamalkan ajaran agamannya maka suaranya pasti bukan suara Tuhan.

Demikian semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menemukan kebenaran sesungguhnya,, sehingga kita tidak lagi keliru di dalam memahami ungkapan vox populi vox dei.#.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun