Mohon tunggu...
ahkam jayadi
ahkam jayadi Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Masalah Hukum dan Kemasyarakatan Tinggal di Makassar

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Baru

27 Mei 2022   05:34 Diperbarui: 27 Mei 2022   05:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan sebaliknya setelah berhasil melewati ujian selama bulan ramadhan justru mereka merasa merdeka dari berbagai kekangan sehingga mereka justru melampiaskan segala larangan yang ada sehingga kembali menjadi pelaku berbagai kejahatan.

Tentu saja kita sangat berharap agar perjalanan bangsa dan negara kita (Negara Hukum Republik Indonesia) ke depan semakin mewujudkan bangsa dan negara yang, "baldatun thoyyib batun warobbun gaffur". Masyarakat yang saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati satu sama lain sebagai sesama anak bangsa.

Pemerintah kita sebagai wali amanat daulat rakyat juga menjadi pemerintahan yang mampu membawa bangsa dan negara ini ke tujuan sebagaimana dicita-citakan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur (Pembukaan UUD 1945). Pemerintah yang menjalankan amanah rakyat dan sebaliknya rakyat senantiasa mendukung pemerintah.

Manusia-manusia baru yang senantiasa mampu mengoreksi dan men-evaluasi diri sebelum berkata, bersikap dan berbuat, apakah yang akan kita lakukan itu baik untuk diri kita, masyarakat, bangsa dan negara ini. 

Dalam bahasa Agama Islam bahwa, apa pun yang akan kita lakukan itu agar senantiasa di lakukan dengan prinsip dasar, "niat dan tertib". 

Perbuatan yang di landasi oleh niat yang baik untuk kemaslahatan. Kemaslahatan personal dan komunal. Tertib dalam makna perbuatan yang tidak melanggar berbagai peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai moralitas yang ada di tengah masyarakat.

Tentu saja kita sangat sayangkan bila pasca bulan puasa (bulan ramadhan) tidak ada perubahan yang signifikan dalam kehidupan bemasyarakat, bangsa dan negara ini. 

Bebagai hal yang tidak baik, tidak pantas dan tidak selayaknya masih terjadi di masyarakat. Berbagai konflik (vertikal dan horisontal) masih senantiasa terjadi. 

Saling hina menghinakan antar sesama anak bangsa juga masih terjadi. Berbagai bentuk pelanggaran hukum masih saja terjadi. Demikian halnya musuh bebuyutan bangsa dan negara ini, "korupsi" senantiasa masih marak terjadi.

Terlebih lagi tensi politik di tengah masyarakat yang semakin panas dengan persaingan dan konflik kepentingan menjelan suksesi presiden dan anggota legisdlatif. Bahkan tidak jarang muncul berbagai bentuk kampanye hitam. Kampanye yang  muatannya saling menghinakan satu sama lain. Saling menyebarkan permusuhan di tengah masyarakat.  

Bukankah sesuatu yang sangat memprihatinkan di akhir bulan puasa (bulan ramadhan) ini Bupati Bogor (AY) tertangkap oleh KPK karena korupsi. Korupsi turunan, oleh karena Bupati Bogor (RY) sebelumnya yang juga kakak kandung dari AY tertangkap juga oleh KPK karena kasus korupsi. Astagfirullah ya Allah Ya Rabbi, entah apa lagi yang harus kita katakan, terkunci sudah bibir ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun