Mohon tunggu...
Ahmad Ismail Ibnu Sina
Ahmad Ismail Ibnu Sina Mohon Tunggu... Konsultan - Customer support di Otospector ; Layanan Inspeksi dan Garansi Mobil

Menoreh coret-coretan dari spektrum abstrak nan kreatif membolak makna dari berjuta warna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Si Mungil Jawara Ekonomi Asia Tenggara

30 Agustus 2024   05:53 Diperbarui: 30 Agustus 2024   07:10 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahasia kemajuan Singapura | Photo by : Kin Pastor / Pexels (marina bay merlion park di malam hari)

Di tahun 1980-an, Singapura melanjutkan langkah besarnya dengan membangun Bandara Changi. Nggak cuma jadi bandara internasional, Changi juga dirancang untuk jadi ikon negara. Bandara ini menjadi salah satu yang paling modern, megah, dan sibuk di dunia. Selain sebagai pusat transportasi, Changi juga jadi simbol branding dan marketing Singapura kepada dunia internasional.

Bukan hanya infrastruktur, tata kota Singapura juga diatur dengan sangat baik. Ada spot khusus untuk belanja, wisata keluarga, pusat bisnis, dan tempat untuk acara internasional. Meskipun wilayahnya sempit, setiap jengkal tanah Singapura dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi yang optimal. Hal ini tentu saja didukung oleh kepastian hukum dan keamanan yang tinggi.

Di Singapura, korupsi ditangani dengan sangat serius. Para pelaku korupsi dihukum dengan berat, dan pelanggaran terhadap ketertiban umum bisa berujung pada denda yang nggak main-main. Selain itu, pajak di Singapura relatif rendah, yang menarik minat ribuan perusahaan besar untuk membuka cabang di negara ini.

Fokus pada pendidikan dan kualitas SDM

Di balik semua kemajuan ini, Singapura sadar bahwa modal utama mereka adalah kualitas SDM. Untuk itu, pemerintah mendirikan banyak sekolah kejuruan dan bekerjasama dengan perusahaan asing untuk melatih pekerja lokal di bidang teknik sipil, petrokimia, dan teknologi industri. Dengan begitu, para pekerja Singapura bisa menjadi tenaga ahli yang kompeten.

Singapura juga mengalihkan fokus ekonominya dari industri bernilai rendah seperti tekstil dan garmen ke industri canggih dan bernilai tinggi. Mulai dari bioteknologi, farmasi, perkapalan, hingga rekayasa perangkat lunak. Bahkan, Singapura kini menjadi pusat manufaktur elektronik terbesar di ASEAN, dengan lebih dari 60 perusahaan semikonduktor besar beroperasi di sana.

Kepemimpinan yang tegas

Semua keberhasilan ini tentu nggak lepas dari kepemimpinan yang tegas. Pemerintah Singapura dikenal dengan pendekatan "tangan besi" dalam menjalankan agenda pembangunan. Kebebasan berpendapat di Singapura lebih terbatas dibandingkan negara demokrasi lain. Pemerintah nggak segan-segan menindak pengkritik, provokator, atau pendemo yang dianggap bisa menghambat pembangunan. 

Singapura telah membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, negara kecil tanpa sumber daya alam pun bisa menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Kuncinya adalah pengelolaan sumber daya manusia yang baik, kebijakan yang pro-investasi, serta penegakan hukum dan keamanan yang kuat. Meskipun ada kompromi dalam hal kebebasan berpendapat, namun stabilitas dan kemajuan ekonomi yang dicapai Singapura bisa menjadi inspirasi bagi negara lain, termasuk Indonesia.

Jadi, gimana menurut kamu? Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kesuksesan Singapura? Dan, apakah ada wilayah di Indonesia yang bisa dikembangkan untuk meniru keberhasilan Singapura? Yuk, kita diskusi di kolom komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun