Benturan dua bandul bola dari latto-latto yang dimainkan Presiden menyiratkan benturan kepentingan politik yang terjadi setelahnya.
Interpretasi lanjutan atas permainan latto-latto Presiden adalah, seperti kita tahu, benturan-benturan dari kepentingan politik menjelang dilaksanakannya Pemilu 2024 ini semakin terlihat.Â
Perseteruan antara KPU dan Partai Ummat sebagai misal, dan tentu saja, yang sedang hangat diperbincangkan adalah benturan dua kekuatan di DPR terkait polemik apakah pelaksanaan Pemilu 2024 kali ini harus memakai sistem proporsional terbuka atau tertutup.
Benturan dari Bawah ke Atas
Latto-latto tidak hanya dimainkan dengan cara membenturkan dua bandul bola di bawah. Seseorang dianggap mahir bermain latto-latto jika membenturkan juga dua bandul bolanya di atas.Â
Dalam ekspresi politik kita hari ini menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, benturan tidak hanya terjadi di level grass-root (bawah), melainkan para politisi level atas pun mengalami benturan yang keras.Â
Isu reshuffle kabinet yang menimpa salah seorang menteri dari partai Nasdem misalnya, menjadi penanda adanya benturan elit antara partai Nasdem dan PDIP, serta seabreg persoalan elit lainnya seperti koalisi dukungan capres, dan lainnya.
Dan akhirnya, sekritis dan sesinis apapun interpretasi-interpretasi atas teks, Hermeneutika kontemporer selalu mensyaratkan adanya refleksi atas teks dan realitas yang mesti dilakukan.Â
Jika pada Pemilu 2019 lalu, benturan dua bandul bola latto-latto politik itu menimbulkan suara gaduh dan kecemasan yang luar biasa getir.
Semoga pada momentum menjelang Pemilu 2024 kali ini, dua bandul bola latto-latto itu meskipun berbenturan satu sama lain namun menghasilkan harmonisasi suara yang indah. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H