Mohon tunggu...
Hiam
Hiam Mohon Tunggu... -

berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sejenak Melakukan Perenungan Kehidupan

17 Februari 2011   03:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:31 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalani kehidupan selalu ada dinamika didalamnya, segala perubahan terus dan terus terjadi, siap atau tidak kita menghadapi segala perubahan tersebut kehidupan tidak pernah mau tahu, jika tidak siap kita akan menjadi orang yang tertinggal dan sebaliknya jika kita telah siap dengan segala perubahan kita akan melangkah kedepan bukan jalan ditempat atau bahkan menjadi terbelakang.

Namun terkadang kita lupa mengevaluasi dan melakukan refleksi atas apa yang telah terjadi pada diri kita dalam menghadapi segala perubahan hidup, sehingga kita lupa bahkan tidak menyadari apakah kita masih jalan ditempat bahkan mengalami kemunduran ataukah sudah melangkah kedepan dengan perubahan yang lebih positif.

Kita tidak hidup sendiri didunia ini, sebagai mahluk sosial, kita selalu dan selalu berhubungan dengan orang lain yang merasakan serta melihat tingkah laku kita selama bersosialisasi. Ditengah ke alfa’an kita mengevaluasi diri kita terkadang mereka orang yang didekat kita yang peduli pasti akan memberikan penilaian atas apa yang selama ini kita perbuat, penilaian tersebut bukan untuk menghakimi tapi kalau kita telaah lebih dalam lagi, itu sebuah bentuk perhatian yang diberikan kepada kita untuk menjadi lebih baik.

Sering kita beranggapan yang paling mengetahui diri kita adalah diri kita sendiri, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar, kenapa? Karena kita sendiri terkadang terlalu subjektif memandang diri kita sehingga kita lupa bahkan tidak menyadari mungkin ada sikap yang dianggap benar sesuai dengan pemahaman kita, tetapi mungkin bisa sebaliknya dimata orang lain, untuk itulah pentingnya kita mendengarkan segala masukan dari orang lain, selain kita mendengar kata hati kita sendiri agar kia bisa berkembang lebih positif.

Dengarkan itu mungkin kunci untuk merubah dan mengevaluasi diri kita, yaitu dengarkan kata hati kita, dengarkan masukan juga kritikan dari orang sekitar kita, yang kemudian kita olah dan menjadi bahan perenungan hidup.

Tidak ada kata terlambat untuk mengenali diri kita lebih dalam, tidak ada kata terlambat untuk berevolusi dan berkembang menjadi lebih baik selama nafas masih bersama raga kita. Waktu begitu berharga untuk kita lewatkan dengan tanpa perubahan menuju pendewasaan hidup. Kedewasaan tidak dapat kita ukur dengan umur yang semakin bertambah, tetapi kedewasaan ada dalam pikiran dan tingkah laku yang kita praktekan.

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun