Bentuk pembelajaran alternatif yang dapat dilaksanakan selama masa darurat salah satunya yaitu pembelajaran secara online. Menurut Moore, Dikcson-Deane , dan Galyen pembelajaran online adalah pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.Â
Pembelajaran online pada pelaksanaannya membutuhkan dukungan perangkat mobile seperti smartphone, tablet, dan laptop yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dimana saja dan kapan saja. Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran secara online.Â
Misalnya kelas virtual yang menggunakan layanan Google Classroom, Aplikasi video conference seperti Zoom dan Google Meet, Edmodo, dan Schoology serta aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Line, dan Telegram. Pembelajaran online bahkan dapat dilakukan melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook (Firman, 2020).
Variasi platform dan sumber daya yang tersedia membantu dan menunjang proses pembelajaran pada masa pandemi. Aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan mulai dari diskusi, presentasi hingga pemberian tugas. Hal ini akan membutuhkan partisipasi atau keterlibatan peserta didik yang lebih besar untuk meningkatkan perilaku belajar observasional.Â
Perilaku tersebut dapat dilakukan dengan memaknai postingan diskusi, membaca, dan mendiskusikan video atau konten pembelajaran. Hal tersebut akan membiasakan peserta didik untuk mengumpulkan dan mengelola informasi terkait tugas yang diberikan tanpa batasan ruang dan waktu. Karena pembelajaran online memungkinkan akses informasi dan pengetahuan di rumah dan di manapun yang disesuaikan dengan kenyamanan peserta didik (Herliandry, 2020).
Masalah yang muncul pada pembelajaran online di masa pandemi diantaranya yaitu penurunan sumber penghasilan akibat banyaknya pekerja yang di PHK sehingga kemampuan untuk membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Bagi mahasiswa yang melakukan penelitian atau riset penelitian akan mengalami kesulitan melaksanakan bimbingan dan risetnya.Â
Selain itu, masalah yang dihadapi diantaranya keterbatasan biaya pulsa internet, lemahnya kreativitas pengajar, civitas akademika belum terbiasa menggunakan cara online, keterbatasan sarana aplikasi dan peralatan belajar seperti laptop dan smartphone, gangguan signal dalam pembelajaran online, kejenuhan kuliah online yang dialami pendidik dan peserta didik, dan permasalahan lainnya (Indrawati, 2020).
Pembelajaran daring atau pembelajaran secara online merupakan jalan yang dapat ditempuh untuk tetap melaksanakan pendidikan di masa pandemi.Â
Pembelajaran daring dapat menciptakan kemandirian dan keterampilan belajar peserta didik di tengah pandemi Covid-19. Namun tantangan atau permasalahan yang dihadapi pendidik dan peserta didik tetap tidak bisa dihindari, meskipun agak berbeda karena di masa pandemi Covid-19.Â
Permasalahan yang sering ditemukan pada pembelajaran daring yaitu menurunnya motivasi belajar peserta didik, kejenuhan yang dialami pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran online, gangguan signal, terbatasnya biaya pulsa internet, kesulitan untuk membayar SPP, dan keterbatasan perangkat pendukung pembelajaran seperti smaratphone, laptop dan tablet.
Referensi