Mohon tunggu...
Ahda Sabila
Ahda Sabila Mohon Tunggu... Lainnya - International Relations student

Time will pass, but knowledge never die

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Merdeka

17 Agustus 2021   07:05 Diperbarui: 17 Agustus 2021   13:05 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat setelah Soekarno dan Hatta membacakan naskah proklamasi, rakyat sorak sorai atas kemerdekaannya. Diiringi bendera merah putih hasil jahitan tangan Ibu Fatmawati beserta euforia kemerdekaan terdengar ke seluruh penjuru dunia.


Lupa bahwa Jepang kalah dari sekutu adalah sebuah PR. Dokuritsu Junbi Tjosakai dan Dokuritsu Junbi Inkai sebagai hadiah persiapan kemerdekaan dari Jepang pun gagal. Status Indonesia dari negara merdeka menjadi negara yg diperebutkan kembali oleh pemenang Perang Dunia II. Sekutu datang yang bernama AFNEI, NICA, serta ABDACOM masih rese mengusik kemerdekaan kami.

Hingga akhirnya perjuangan merebut kemerdekaan kembali pun terjadi. Agresi militer 1 dan 2, Perjanjian Linggarjati di atas meja, Perjanjian Renville di atas laut,  dan sederetan perjanjian lain demi menghapus RIS dan mengembalikan Papua Barat ke tangan Indonesia.

Hingga akhirnya kemerdekaan itu kembali ke tangan Indonesia secara penuh pada tanggal 27 Desember 1949. 60 tahun lamanya Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, melainkan 27 Desember 1949 karena terdapat soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam.

Pada akhirnya Menteri Luar Negeri Belanda, Ben Bot datang ke Indonesia pada HUT RI ke-60 atas permohonan maaf dan mengakui kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sumber :
Buku-buku Sejarah Indonesia jenjang SMA

Detik News, Pertama dalam Sejarah PM Belanda hadiri Resepsi HUT RI 17-8, 5 September 2008, diakses melalui https://news.detik.com/berita/d-1001252/pertama-dalam-sejarah-pm-belanda-hadiri-resepsi-hut-ri-17-8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun